Sebelum Supersemar Diteken, Bung Karno Marah Sampai Lempar Asbak

Sebelum Supersemar Diteken, Bung Karno Marah Sampai Lempar Asbak
Soekarno da Soeharto. Foto: Public Domain.

Esok harinya, 10 Maret 1966. Dasaad dan Hasjim  berangkat ke Bogor memakai mobil Cadillac B-1000.

"Mobil itu milik Dasaad," tulis Achmad Sjaichu, tokoh Nahdlatul Ulama yang ketika itu menjabat ketua DPR GR, dalam otobiografinya Kembali ke Pesantren: Kenangan 70 Tahun KH Achmad Sjaichu.

Soekarno mengenakan pantalon dan kaos oblong menyambut kedatangan dua sekondan dekatnya itu. 

Setelah basa-basi, Hasjim mulai “mengangkat-angkat” Soeharto.

Soekarno membaca maksudnya. “Apa kamu disuruh Soeharto datang ke sini?” tanya Si Bung.

“Kamu bicara seenaknya saja,” lanjutnya. “Aku tahu itu Soeharto menyuruh Sarwo Edhie memimpin mahasiswa untuk demonstrasi. Mestinya dia larang itu demonstrasi.” 

Sukarno marah sampai melempar asbak kepada Hasjim sambil berkata, “kamu juga sudah pro Suharto,” tulis Alamsjah dalam otobiografinya, mencuplik kesaksian Hasjim dan Dasaad. 

Sekira pukul 12 malam Dassad dan Hasjim pamit. Mereka tiba di Jakarta dua jam kemudian dan langsung ke rumah Alamsjah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News