Sebelum Terbang, Pramugari Sriwijaya Air Itu Sempat Berdebat soal Nama Anjing
"Dia anak baik, kalau ada temannya dari sini sedang mencari kerja di Jakarta, dia tampung di indekosnya sampai temannya tersebut bisa mencari indekos sendiri, bisa dapat gaji," tuturnya dengan sedih dan mata berkaca-kaca.
Sementara itu, kakak Mia, Ardi Samuel Cornelis Wadu (25) menceritakan bahwa sebelum adiknya menjadi salah satu korban pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak, dia bersama adiknya itu sempat chat di WA.
"Kami sempat chat WA sebelum dia terbang, bercanda soal nama anjing, kami baru mendapatkan anjing, kami memperdebatkan namanya sambil bercanda," ungkap Samuel.
Dia menjelaskan pada hari nahas tersebut, tidak seperti biasanya adiknya tersebut tidak menelpon mamanya sebelum terbang.
"Biasanya dia menelpon mama, dia terbang ke sini atau sudah sampai, pasti telepon mama. Kemarin itu tumben dia tidak telepon mama," tuturnya lagi.
Dia menjelaskan sudah mengetahui terlebih dahulu bahwa adiknya salah satu pramugari yang berada di pesawat tersebut, tetapi dia sempat tidak berani memberitahu orang tuanya.
"Saya dapat informasi adik saya di flight itu sekitar jam 18.30, sedangkan orang tua saya belum tahu, saya awalnya tidak berani memberitahu," kata Samuel.
Akhirnya Samuel memberanikan diri memberitahu orang tuanya, karena di media sudah menginformasikan nama-nama yang ikut dalam penerbangan tersebut.
Mia, pramugari Sriwijaya Air SJ182 itu sering menampung temannya dari kampung yang sedang mencari kerja di Jakarta.
- Inisial B
- PKPU Lancar, Sriwijaya Air Optimistis Terbang Lebih Tinggi
- Satgas Covid-19 Geregetan Mendapati Sriwijaya Air Melakukan Kesalahan yang Sama Lagi
- Kemnaker Fasilitasi Pertemuan Pekerja dengan Manajemen Maskapai Garuda dan Sriwijaya Air
- Korban Sriwijaya Air SJ-182 Dapat Santunan Rp3 Miliar dari Jasa Raharja
- Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan, Begini Respons Bang Irwan