Sebelum Wakapolrestabes Kena Anak Panah, Mahasiswa Dilempari
jpnn.com - MAKASSAR - Ricuh mewarnai aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/11). Niat damai dari mahasiswa yang melakukan demonstrasi akhirnya berujung ditangkapnya beberapa aktivis.
Fajar Online melaporkan, kericuhan demostrasi berawal saat ketika sekelompok mahasiswa berombongan motor berniat ke DPRD Sulsel menyampaikan aspirasi penolakan rencana kenaikan harga BBM.
Namun, ketika melintas di flyover, rombongan mahasiswa merasa dilempari orang tidak dikenal hingga terjadi keributan. Mahasiswa mengamuk hingga membuat polisi turun tangan mengamankan pimpinan pengunjuk rasa dengan langsung membawanya pergi.
Pulang dari DPRD Sulsel, mahasiswa tersebut melanjutkan aksinya dengan menutup jalan AP Pettarani, depan kampus UNM. Penutupan jalan tersebut tidak berlangsung lama karena demosntran kocar kacir dengan tindakan polisi yang melakukan penangkapan.
Wakapolrestabes Makassar, AKBP Toto Lisdiarto yang turut mengamankan jalannya aksi di depan Universitas Negeri Makassar (UNM) Jalan AP Pettarani tiba-tiba menjasi sasaran anak panah. Tepat di dada sampingnya, anak panah itu menancap.
Luka itu jelas sangat serius. Meski begitu, Toto masih dalam keadaan sadar. Polisi pemilik tiga melati di pundaknya itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan intesif. (jai/awa/jpnn)
MAKASSAR - Ricuh mewarnai aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/11). Niat damai dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Natal 2024, Uskup Keuskupan Bandung Ajak Umat Jaga Persahabatan & Perdamaian
- Kakek di Musi Rawas Meninggal Dunia Diduga Jatuh dari Pohon Durian
- Polisi: Tak Ada Bayi Tertukar di RSI Jakarta Cempaka Putih
- Pemkot Bogor Didorong Maksimalkan Pendapatan Pajak Daerah
- Belasan Warga Bantargadung Sukabumi Diduga Keracunan Seusai Menyantap Jamur
- Sekda Batanghari Tersangka Penipuan, Begini Kasusnya