Sebenarnya Isi Pernyataan Bu Mega Baik, tetapi Diksinya Menyakiti Publik
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno menilai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak berempati kepada rakyat yang sedang kesulitan memperoleh minyak goreng.
Penilaian itu sebagai respons terhadap Megawati yang mengaku mengelus dada melihat ibu-ibu berebut minyak goreng, padahal ada cara memasak tanpa menggoreng, yakni dengan merebus.
Menurut Adi, elite politik seharusnya menunjukkan empati kepada masyarakat yang kesusahan. Saat ini minyak goreng tidak hanya langka, tetapi harganya juga melambung.
"Sekalipun tidak membantu rakyat, setidaknya elite-elite negara bisa menahan komentar yang bisa melukai perasaan publik," kata Adi kepada JPNN.com, Sabtu (19/3).
Direktur Parameter Politik itu menilai substansi dari pernyataan tentang merebus makanan memang baik. Sebab, hal itu akan mengurangi ketergantungan masyarakat pada minyak goreng.
Namun, Adi menegaskan pernyataan itu semestinya disampaikan dengan cara lebih bijaksana. Menurut dia, sebaiknya diksi atau pilihan kata yang digunakan tetap mengayomi karena saat ini perasaan masyarakat sensitif.
"Di negara ini, rakyatlah yang harus berpikir dan berempati terhadap nasibnya sendiri karena elite sangat begitu berjarak," ujar Adi.
Sebelumnya, video yang beredar menunjukkan Megawati mengaku heran dengan fenomena masyarakat yang memperebutkan minyak goreng.
Pengamat politik Adi Prayitno mengkritisi pernyataan Megawati Soekarnoputri soal keheranannya pada ibu-ibu yang mengantre minyak goreng.
- Megawati Bakal Melakukan Pertemuan Khusus dengan Paus Fransiskus di World Leaders Summit
- Megawati Soekarnoputri Tiba di Roma untuk Menghadiri World Leaders Summit
- Telat Jatah
- PDIP Gelar Bakti Sosial PDIP untuk Korban Bencana Gunung Lewotobi Laki-laki
- PDIP Gelar Puncak Perayaan Natal di NTT, Ternyata Ini Alasan Megawati
- Saleh Daulay: Rencana Pertemuan Mega-Prabowo Pertanda Baik