Sebenarnya Saya Empat Kali jadi Menteri
’’Sebenarnya saya empat kali jadi menteri. Saya dua kali menjabat Menpera. Nah, yang periode kedua memang hanya singkat, 20 hari, lalu ada krisis,’’ jelas Akbar.
Selama lebih dari sepuluh tahun menjadi menteri, Akbar menyatakan, masing-masing jabatan punya kesan tersendiri.
Saat menjadi Menpera, kesan mendalam adalah saat dirinya ikut berkontribusi terhadap kebijakan penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
’’Waktu itu kami punya konsep 1, 3, 6. Yakni, pembangunan satu rumah mewah, tiga rumah menengah, dan enam rumah sederhana untuk dilaksanakan pelaku pembangunan,’’ ungkapnya.
Saat peringatan 50 tahun kemerdekaan RI pada 1995, Akbar berhasil meresmikan pembangunan perumahan secara serentak nasional. Ketika itu, peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Soeharto bersama Ibu Tien.
’’Dari target repelita saat itu untuk membangun 500 ribu rumah, bisa tercapai sekitar 600 ribu. Alhamdulillah,’’ katanya.
Semasa menjadi Menpora, kebanggaan terbesar Akbar adalah pencapaian para atlet di dua Olimpiade. Di Seoul, Korea Selatan, 1988, tim putri atlet panahan Indonesia, Lilies Handayani, Nurfitriyana, dan Kusuma Wardhani, berhasil meraih medali perak. Itu adalah medali pertama Indonesia dalam ajang Olimpiade.
Empat tahun kemudian, di Barcelona, Spanyol, giliran pasangan Alan Budikusuma dan Susi Susanti dari cabang bulu tangkis menyumbangkan dua medali emas.
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara