Sebentar Lagi Beli Kendaraan Tak Perlu Uang Muka
jpnn.com - JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan berusaha menggairahkan industri otomotif tanah air. Salah satu caranya ialah dengan rencana membebaskan uang muka pembelian kendaraan rod dua dan empat.
Tapi, tak semua bisa mendapatkan fasilitas tersebut. Fasilitas DP cuma-cuma itu berlaku untuk nasabah korporasi atau individu dengan rekam jejak kredit positif. Artinya, nasabah dengan profil risiko rendah mendapat prioritas.
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (OJK) Firdaus Djaelani menjelaskan, nasabah baik korporasi atau individu yang mendapat penilaian positif akan mendapat prioritas layanan bank maupun perusahaan pembiayaan.
”Ya, tentu kalau sudah dipercaya perusahaan pembiayaan tidak perlu pakai uang muka,” tutur Firdaus, Jumat (29/7).
Meski demikian, OJK akan selektif. OJK tidak sembarangan mengizinkan perusahaan pembiayaan menghapus kewajiban DP bagi nasabah bersih dari masalah kredit macet.
Pendeknya, hanya perusahaan pembiayaan dengan rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Finance/NPF) di bawah satu persen dalam tempo tiga tahun terakhir bisa memberi fasilitas kepada nasabah.
Fasilitas itu diberikan bertujuan mendongkrak penjualan industri otomotif. Menggairahkan dunia otomotif di tengah pelambatan ekonomi global dan daya beli menurun.
Selain itu, OJK juga ingin mendongkrak pertumbuhan penyaluran kredit perusahaan pembiayaan khusus sektor otomotif. ”Secara tidak langsung kami ingin dorong pertumbuhan industri pembiayaan," ulas Firdaus.
JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan berusaha menggairahkan industri otomotif tanah air. Salah satu caranya ialah dengan rencana membebaskan uang
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa