Sebentar Lagi Green Jobs akan Berkembang di Indonesia, Ini Penjelasannya

Sebentar Lagi Green Jobs akan Berkembang di Indonesia, Ini Penjelasannya
Suasana lalu lintas di kawasan Sudirman, Jakarta. Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 26 persen pada tahun 2021 dan 29 persen pada tahun 2030. ANTARA/Dewa Wiguna

Kajian dari World Economy Forum: Future of Jobs pada tahun 2016 mengungkap bahwa sektor energi dan berbagai industri di seluruh dunia mulai beralih ke green economy.

Hal ini terjadi karena ada isu tentang perubahan iklim dan kekhawatiran dunia akan ketersediaan sumber daya alam.

Menurut Koiromah, green economy berarti aktivitas ekonomi yang tidak mengabaikan lingkungan. Artinya, sebuah perusahaan tidak melakukan praktik ekstraksi yang berlebihan dan selalu mempertimbangkan dampak aktivitasnya terhadap lingkungan dan juga berkontribusi padapertumbuhan ekonomi yang signifikan.

“Implikasinya, tingkat kesejahteraan dalam perusahaan maupun secara macro akan meningkat. Selain itu, ekonomi hijau juga membuka kesempatan seluruh kalangan termasuk kaum marjinal," tuturnya.


4. Terciptanya jenis pekerjaan baru

Coaction Indonesia mencoba menghitung kebutuhan tenaga kerja langsung di energi terbarukan berdasarkan kapasitas terpasang dalam target RUEN (Rencana Umum Energi Nasional).

Koiromah menguraikan pada 2030 akan dibutuhkan lebih dari 430.000 tenaga kerja langsung yaitu tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses pembangunan pembangkit untuk menghasilkan energi listrik dengan energi terbarukan.

Antara lain, tenaga kerja untuk feasibility study,mendesain pembangkit, teknisi, petugas operation & maintenance, dan pekerja yang membangun.

Green jobs akan booming tak hanya di Indonesia, melainkan juga di dunia, ternyata ini alasannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News