Seberapa Besar Bahaya BPA Bagi Kehidupan? Pakar Beri Penjelasan

jpnn.com, JAKARTA - Edukasi tentang sebeapa bahaya bisphenol A (BPA) pada galon guna ulang atau kemasan plastik kepada masyarakat dinilai masih kurang.
Hal itu terungkap dalam acara bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berjudul 'Sarasehan Upaya Perlindungan Kesehatan pada Masyarakat' di Jakrta, beberapa waktu lalu.
Para pakar berkompeten dari Perguruan Tinggi ternama di Indonesia dan lembaga penelitian terakreditisi buka suara perihal tersebut.
Mereka ialah Prof Dr Andri Cahyo Kumoro, Guru Besar Fakultas Teknik Kimia Universitas Diponegoro, Diah Ayu Puspandari dari Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan (Pusat KPMAK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM.
Selain itu, ada Prof Junaidi Khotib, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga serta pakar dari universitas Indonesia dan IPB.
Para pakar sepakat, BPA dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti kanker, kesehatan otak, autisme, kelenjar prostat, juga dapat memicu perubahan perilaku pada anak.
Diah Ayu Puspandari mengaku sempat melakukan penelitian terkait dampak dari kandungan BPA dalam AMDK.
Menurut dia paparan BPA berkontribusi 4,5 kali lebih besar memicu infertilitas dan data data lain terkait kejadian infertilitas di Indonesia.
Dalam sarasehan bersama BPOM, para pakar memaparkan seberapa besar bahaya BPA bagi kehidupan.
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- KKI: 75% Distribusi Galon Guna Ulang Tidak Penuhi Standar Keamanan
- Riset Terbaru USU Perkuat Deretan Bukti Ilmiah, BPA Tidak Terdeteksi pada AMDK
- Penelitian Terbaru USU: BPA Tak Terdeteksi pada AMDK yang Terpapar Sinar Matahari
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Menekraf Dorong BPOM Bantu UMKM Tumbuh