Seberapa Besar Bahaya BPA Bagi Kehidupan? Pakar Beri Penjelasan
Sementara itu, Prof Juanidi Khotib mengatakan dari kajian yang dilakukan terjadi pelepasan atau migrasi partikel BPA ke makanan atau minuman yang bersinggungan langsung dengan kemasan primer, sehingga partikel BPA dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman tersebut.
"Konsentrasi BPA dalam darah dan urine sangat erat dengan berbagai penyakit yang berkaitan dengan gangguan endokrin, yaitu gangguan pada hormonal sistem, perkembangan saraf dan mental anak-anak," papar Junaidi Khotib.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait yang hadir dalam sarasehan itu mengatakan bahwa tak ada dampak yang ringan dari BPA.
Dalam pemaparannya, Arist mengungkapkan senyawa BPA sudah tidak digunakan lagi di luar negeri karena terbukti berbahaya bagi kesehatan.
"Menurut US Food dan Drug Administration, BPA memicu masalah kesehatan di otak," ujar Arist Merdeka.
Dia pun merasa materi diskusi di acara saresahan tersebut perlu disampaikan kepada masyarakat agar menjadi tahu seberapa besar bahaya BPA bagi kesehatan.
BPA merupakan salah satu bahan penyusun plastik PC kemasan air minum dalam galon yang pada kondisi tertentu dapat bermigrasi dari kemasan ke dalam air yang dikemas.
Sebagai pemerhati anak, Arist mengaku akan lebih keras berjuang agar pemerintah atau masyarakat tahu tentang bahaya BPA.
Dalam sarasehan bersama BPOM, para pakar memaparkan seberapa besar bahaya BPA bagi kehidupan.
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- Ahli Kesehatan Tegaskan Tak Ada Efek Samping dari Minum Air Galon Kuat Polikarbonat
- Dunia Internasional Sudah Larang BPA, Pakar Polimer Ingatkan Risiko Kesehatan
- Bernardi, Produk Inovatif untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumen Modern
- Bea Cukai Bersama BPOM & Asperindo Gelar FGD Bahas Pengawasan Impor Obat dan Makanan
- IAKMI Sebut Pelabelan 'Berpotensi Mengandung BPA' Pada Galon AMDK yang Sudah SNI Tak Perlu