Seberapa Membantu Tunjangan Tunai dari Pemerintah Australia Bagi Warga Indonesia?
Sejak pandemi, Yuanita hanya mendapatkan jam kerja satu hingga dua kali, dari sebelumnya tiga atau empat kali per minggu.
Namun, menurut perempuan yang sedang kuliah di RMIT University ini, jumlah uang dari 'JobKeeper' justru melebihi gaji normalnya sebelum pandemi.
"Cukup menguntungkan ya bagi kita, karena kerjanya sedikit tapi dapat 'salary' [gaji] stabil setiap dua minggu," kata Yuanita yang tinggal di Melbourne.
"Selalu dapat AU$1.300 (Rp13,5 juta) terus, walau jam kerjanya cuma sedikit. Kadang tidak ada, seminggu [hanya] sekali. Tapi itu cukup menguntungkan buat kaminya."
Dengan uang tersebut, perempuan yang berasal dari Mojokerto ini dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Photo: Yuanita mengatakan pendapatannya dari skema 'JobKeeper' lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari. (Koleksi pribadi)
"Untuk kebutuhan sehari-hari, buat hidup, bayar sewa begitu lebih dari cukup. Dengan standar hidup biasa, [nilai bantuan subsidi ini] masih lebih dari cukup."
Mengenai pemotongan jumlah uang 'JobSeeker' yang akan efektif di bulan September, Yuanita merasa sedikit sedih, namun tetap bersyukur.
Pemerintah Australia memberikan tunjangan uang bagi 'permanent resident' (PR) dan warganegara Australia, lewat skema JobKeeper dan JobSeeker
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- 1.260 Guru di Kota Bengkulu Terima Tunjangan Profesi Triwulan III-2024
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia