Seberapa Mungkin Kru dan Kapal Selam KRI Nanggala Dievakuasi dari Dasar Laut?

Seberapa Mungkin Kru dan Kapal Selam KRI Nanggala Dievakuasi dari Dasar Laut?
Warga menabur rangkaian bunga yang juga tertulis nama-nama kru yang berada di kapal selam KRI Nanggala 402 di Labuhan Lalang, Bali. (Antara: Fikri Yusuf)

Evakuasi jenazah akan jadi tantangan nyata

Angkatan Laut Indonesia mengatakan, mereka berharap bisa menangkat kapal selam dan jenazah awak ke permukaan.

"Mengangkat kapal selam butuh upaya dan kekuatan logistik yang sangat signifikan," ujar Frank.

Ia juga mengatakan "mengevakuasi jenazah satu per satu, atau tanpa mengangkat seluruh kapal selam, akan menjadi tantangan nyata".

"Kita mengoperasikan kendaraan atau mesin dari jarak jauh, yang belum tentu memiliki kemampuan untuk mengendalikan beberapa bagian tubuh, seperti kalau dilakukan oleh tangan kita sendiri.

Pakar kapal selam dari Australia ini mencontoh kapal selam nuklir Rusia, Kursk.

Kapal selam itu, dengan berat sekitar 20.000 ton, diangkat dari kedalaman lebih dari 100 meter dalam waktu lebih dari satu tahun.

Sebaliknya, KRI Nanggala-402 jauh lebih ringan, yakni 1.400 ton, tapi berada jauh lebih dalam di bawah air, yakni lebih dari 800 meter.

"Tapi bahkan untuk mengangkat kapal selam seberat 1.400 ton dari dasar laut membutuhkan banyak logistik," ujarnya.

Pakar kapal selam menjelaskan mengapa butuh upaya yang signifikan untuk mengangkat tubuh prajurit Angkatan Laut yang tenggelam bersama KRI Nanggala 402 seperti yang diminta pihak keluarga

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News