Seberapa Mungkin Kru dan Kapal Selam KRI Nanggala Dievakuasi dari Dasar Laut?

Evakuasi jenazah akan jadi tantangan nyata
Angkatan Laut Indonesia mengatakan, mereka berharap bisa menangkat kapal selam dan jenazah awak ke permukaan.
"Mengangkat kapal selam butuh upaya dan kekuatan logistik yang sangat signifikan," ujar Frank.
Ia juga mengatakan "mengevakuasi jenazah satu per satu, atau tanpa mengangkat seluruh kapal selam, akan menjadi tantangan nyata".
"Kita mengoperasikan kendaraan atau mesin dari jarak jauh, yang belum tentu memiliki kemampuan untuk mengendalikan beberapa bagian tubuh, seperti kalau dilakukan oleh tangan kita sendiri.
Pakar kapal selam dari Australia ini mencontoh kapal selam nuklir Rusia, Kursk.
Kapal selam itu, dengan berat sekitar 20.000 ton, diangkat dari kedalaman lebih dari 100 meter dalam waktu lebih dari satu tahun.
Sebaliknya, KRI Nanggala-402 jauh lebih ringan, yakni 1.400 ton, tapi berada jauh lebih dalam di bawah air, yakni lebih dari 800 meter.
"Tapi bahkan untuk mengangkat kapal selam seberat 1.400 ton dari dasar laut membutuhkan banyak logistik," ujarnya.
Pakar kapal selam menjelaskan mengapa butuh upaya yang signifikan untuk mengangkat tubuh prajurit Angkatan Laut yang tenggelam bersama KRI Nanggala 402 seperti yang diminta pihak keluarga
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia