Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
Kedua putrinya berada di rumah bersama anggota keluarga lainnya, sementara dia bekerja. Wanlapha ingin segera bertemu anak-anaknya, tetapi orang-orang mengatakan akan ada ombak susulan.
Dengan putus asa, dia kembali.
Tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu.
Tapi keesokan paginya, semuanya sudah terlambat.
"Tiga hari kemudian, saya menemukan tubuh anak perempuan saya yang kecil di kuil Bangmuang temple," ujarnya. "Saya belum menemukan anak perempuan saya yang besar."
Ketika Jum dan satu wartawan lain mewawancarai Wanlapha tentang pengalamannya, dia menyebutkan keinginannya untuk punya anak lagi.
Tapi satu-satunya jalan adalah melalui program bayi tabung, yang tidak mampu ia lakukan.
Satu wartawan lain yang bernama Mark Dowd, langsung memberikan tawaran.
Tsunami yang terjadi dua puluh tahun lalu sempat menghentikan konflik, memicu kecelakaan kereta api terburuk dalam sejarah, dan menghancurkan kehidupan jutaan orang
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- 3 Orang Tewas dalam Bencana Longsor di Tarakan
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Kenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Mentrans Iftitah: Momen Penting dalam Bangun Indonesia