Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
"Orang-orang kemudian memberi tahu kami kalau banyak anak yang selamat karena mereka berhasil berlari ke perahu dan melarikan diri," katanya.
"Namun, anak-anak saya kehilangan nyawa mereka karena mereka lari ke saya. Kami kehilangan mereka karena mereka ingin kembali ke ibu mereka. Saya tidak bisa menerimanya," katanya.
"Saya terus berpikir, mereka pasti memanggil saya, mereka pasti menangis memanggil Amma mereka," katanya.
Porselvi sudah menjalani prosedur sterilisasi setelah memiliki tiga anak, seperti yang dianjurkan kepada banyak perempuan di komunitas nelayan saat itu.
Dengan hilangnya anak-anaknya, ia menjadi sebatang kara.
Keluarganya meyakinkannya mencabut sterilisasinya dan ia pun melakukannya.
Kini ia memiliki anak perempuan dan laki-laki.
"Tidak mungkin saya bisa pulih tanpa memiliki anak lagi. Tidak mungkin. Bahkan tidak ada sedikit pun kemungkinan saya akan membaik," katanya.
Tsunami yang terjadi dua puluh tahun lalu sempat menghentikan konflik, memicu kecelakaan kereta api terburuk dalam sejarah, dan menghancurkan kehidupan jutaan orang
- Kenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Mentrans Iftitah: Momen Penting dalam Bangun Indonesia
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Banjir Bandang Menerjang 3 Desa di Sumberjambe Jember, Tidak Ada Korban Jiwa
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dosen GPT