Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
Senin, 23 Desember 2024 – 23:58 WIB
"Saya sempat mau menyerah, 'Mungkin ini kiamat'."
"Saya menggendong bayi saya di atas kepala saat air mulai naik, yang kepikiran hanyalah, 'Ke mana saya bisa membawa anak-anak saya?'"
Saat itu, orang-orang di atas atap mulai berteriak kalau ada perahu yang datang.
Putranya mendobrak pintu atap dan keluar, diikuti dirinya.
Hanya beberapa menit, mereka berhasil diselamatkan.
Suami Fauziah, seorang nelayan yang sedang melaut, namun tidak selamat.
Jasadnya tidak pernah ditemukan.
"Kalau ditanya apa yang tersulit, bukan tsunami-nya. Yang paling sulit adalah gimana kita melanjutkan hidup setelah tsunami," ujarnya.
Tsunami yang terjadi dua puluh tahun lalu sempat menghentikan konflik, memicu kecelakaan kereta api terburuk dalam sejarah, dan menghancurkan kehidupan jutaan orang
BERITA TERKAIT
- Kenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Mentrans Iftitah: Momen Penting dalam Bangun Indonesia
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Banjir Bandang Menerjang 3 Desa di Sumberjambe Jember, Tidak Ada Korban Jiwa
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dosen GPT