Sebuah Kisah yang Indonesia Tak Ingin Dunia Tahu

Pada 28 Agustus, aparat keamanan Indonesia menembaki para pengunjuk rasa di Kota Deiyai. Video kejadian itu diunggah di jejaring sosial dan menyebar luas.
Indonesia berdalih aparatnya bertindak untuk membela diri dan massa "mengabaikan permintaan aparat dan menyerang mereka dengan panah".
"Aparat penegak hukum berusaha membubarkan kerumunan dengan tembakan peringatan dan gas air mata tapi serangan [terhadap mereka] berlanjut," kata Kedubes RI dalam sebuah pernyataan.
Aparat penegak hukum "dipaksa untuk menembak, sesuai dengan tanggung jawab mereka dalam memulihkan ketertiban umum".
Sebuah laporan gereja dan laporan media setempat di Papua mengatakan aksi demo berubah menjadi aksi kekerasan, setelah seorang pemuda Papua ditabrak mati oleh kendaraan aparat keamanan Indonesia.

Victor Yeimo berharap adanya solusi damai atas konflik ini. Ia juga berharap impian kemerdekaan Papua Barat akan menjadi kenyataan di masa hidupnya.
"Setelah malam hari, akan terbit matahari di pagi hari," ujarnya.
Penduduk salah satu desa di dataran tinggi Papua, di wilayah Indonesia paling timur, kini kembali ke kampungnya dan menemukan puing-puing rumah mereka yang hangus terbakar
- Heboh Potensi Gempa Megathrust Papua, Cek Faktanya versi BBMKG
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun