Sebuah Kisah yang Indonesia Tak Ingin Dunia Tahu
Pada bulan Desember 2018, proyek jalan raya yang ditentang penduduk itu menjadi pemicu konflik yang membara.
Kelompok separatis bersenjata Papua menyergap dan membantai setidaknya 16 pekerja jalan di Nduga, sebuah kabupaten di dataran tinggi tengah Papua.
Photo:Lokasi pengepungan pekerja jalan trans Papua oleh kelompok separatis. Kejadian ini mendahului terjadinya serangkaian kekerasan.
(Supplied)
Indonesia membalas pembantaian yang dilakukan kelompok separatis dengan menerjunkan ratusan polisi dan tentara, memburu mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu.
Program Foreign Correspondent memperoleh pernyataan independen para saksi mata dari warga sipil yang melarikan diri dari desanya, mencari perlindungan di hutan.
"Mereka mendatangkan helikopter-helikopter yang terbang di atas desa kami dan melakukan pemboman," kata Irian Kogoya kepada program ABC ini.
Photo: Salah satu grafiti yang Papua Nugini menunjukkan Bendera Bintang Kejora, lambang Papua Merdeka. (Foreign Correspondent: Greg Nelson ACS)"Penduduk dibunuh, ditangkap, disiksa, dipaksa menggali lubang sehingga ketika mereka terbunuh akan disembunyikan di sana," ujarnya.
Penduduk salah satu desa di dataran tinggi Papua, di wilayah Indonesia paling timur, kini kembali ke kampungnya dan menemukan puing-puing rumah mereka yang hangus terbakar
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Ketua MRP Papua Barat Daya: Jangan Golput, Pastikan Pesta Demokrasi Aman dan Lancar
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru