Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC

Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
Setidaknya 120 orang yang terdiri dari karyawan ABC dan yang sudah keluar mengaku mendapatkan perlakukan rasisme. (ABC News: Keana Naughton)

"Kita semua perlu berbuat lebih baik bagi rekan kerja kita dengan mencegah atau menindak perilaku yang berupaya mendiskriminasi, menindas, atau merendahkan mereka."

Mendorong lingkungan kerja yang lebih inklusif

Menurut pernyataan Komite Bonner, badan penasihat utama ABC tentang isu yang berkaitan dengan staf dan konten Aborigin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres, karyawan sudah terbuka dan berani dalam membagikan pengalaman mereka tentang rasisme.

"Listen Loudly, Act Strongly menyerukan agar orang-orang mau mendengar dengan seksama," bunyi pernyataannya.

"Itulah tanggung jawab setiap orang di ABC sekarang, untuk memastikan laporan ini dipahami sepenuhnya, dan setiap anggota tim kami paham perubahan yang diminta dalam laporan tersebut akan memerlukan tindakan oleh setiap orang," kata perwakilan komite.

Menteri Komunikasi Australia Michelle Rowland mengatakan meski ABC memiliki kemandirian editorial, warga Australia memiliki harapan yang tinggi terhadap penyiar tersebut.

"Semua organisasi wajib mengatasi masalah rasisme dengan memastikan staf aman di tempat kerja dan ABC mengakui harus menghadapi kenyataan yang tidak mengenakkan jika menginginkan perubahan nyata," katanya.

"Ini adalah pekerjaan penting bagi organisasi dan saya berharap rekomendasi Dr. Janke akan berkontribusi pada penyiaran nasional yang lebih beragam dan inklusif."

Senator Partai Hijau Mehreen Faruqi mengatakan temuan tinjauan tersebut tidak mengejutkan, tetapi tidak juga mengurangi kekecewaan.

Petinggi ABC meminta maaf kepada karyawannya yang pernah mengalami perlakuan rasisme dan diskriminasi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News