Sebuah Perahu Terbalik di Perairan Malaysia, 25 Penumpang Asal Indonesia Masih Hilang

Kecelakaan ini merupakan peristiwa terbaru dari serangkaian kecelakaan di perairan antara Indonesia dan Malaysia dalam beberapa tahun terakhir.
Berangkat ke Malaysia tanpa dokumen untuk bekerja
Kebanyakan kecelakaan di laut dikarenakan perahu kelebihan muatan penumpang yang sedang mencari pekerjaan di pabrik atau perkebunan di Malaysia.
Menurut Anis Hidayah dari Migrant CARE, antara 100.000 sampai 200.000 warga Indonesia bepergian secara ilegal ke Malaysia setiap tahun untuk bekerja.
Banyak dari mereka direkrut oleh kelompok sindikat perdagangan manusia dan menjadi sasaran eksploitasi ketika mereka tiba Malaysia.
"Mereka melakukan perjalanan ke Malaysia dengan perahu dan ada begitu banyak kecelakaan karena mereka berangkat pada malam hari supaya tiba lebih awal di pagi hari," kata Anis.
Anis menambahkan perahu juga sering berhenti sebelum mencapai daratan agar tidak terlihat oleh pihak otoritas, kemudian para penumpang harus berenang menuju daratan.
Kapten Simon mendesak para migran untuk tidak melakukan perjalanan berisiko seperti itu.
"Kami menyarankan orang-orang, terutama para migran yang tidak berdokumen ... untuk menggunakan rute yang ada untuk mencegah insiden seperti ini terulang," katanya.
Beberapa diantara korban perahu terbalik di Malaysia tidak memiliki dokumen dan hendak cari kerja di Malaysia
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo