Sebuah Pesawat Boeing 737 MAX Mendarat Darurat di Amerika Serikat
Tidak ada yang selamat dari kecelakaan sebelumnya
Negara yang melarang terbang 737 MAX
Seluruh penumpang dan awak 157 orang dalam pesawat naas Ethiopian Airlines dari Addis Ababa ke Nairobi tewas ketika pesawat itu jatuh tidak lama setelah lepas landas tiga pekan lalu.
Juga tidak ada yang selamat dari 189 penumpang dan awak dalam pesawat Lion Air yang kehilangan kontak dengan menara pengawas 13 menit setelah lepas landas dan kemudian jatuh ke Laut Jawa bulan Oktober lalu.
Setelah dua kecelakaan fatal tersebut, Boeing mengumumkan bahwa mereka menunda pengiriman pesawat ke berbagai maskapai, walau tetap mengatakan pesawat ini aman.
Boeing akan terus melanjutkan produksi pesawat tersebut sebanyak 52 setiap bulannya, namun pesawat jenis MAX ini tidak akan dikirim ke maskapai atau perusahaan penyewaan pesawat.
Sekitar lima ribu pesawat MAX sudah dipesan dan ini berarti dampak keuangannya bagi Boeing sangat besar.
Menurut pengamat, setiap bulannya pesawat Boeing ini tidak bisa diterbangkan, maka perusahaan itu akan menanggung kerugian sekitar $AUD 1,8 sampai $AUD 2,5 miliar (sekitar Rp 2,5 T sampai Rp 3 T).
Walaupun menurut pengamat ketika nanti larangan dicabut, kerugian itu bisa ditutupi.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan