Sebulan, 82 TKI Mati Tak Wajar
Perlindungan Pahlawan Devisa Sangat Lemah
Rabu, 24 November 2010 – 07:24 WIB

Sebulan, 82 TKI Mati Tak Wajar
Saat ini, kata Muhaimin, pemerintah sedang mempersiapkan solusi terakhir atau moratorium tersebut agar tidak ada dampak negatif. Sebab, Arab Saudi merupakan penampung TKI terbesar kedua setelah Malaysia dengan jumlah TKI di negara itu berjumlah sekitar satu juta orang. Untuk jangka pendek, dipastikan calon TKI tidak boleh direkrut tanpa kesadaran dan kesiapan penuh. Kemudian tahap persiapan pelatihan, administrasi dan keahlian yang memadai, termasuk memberikan pembekalan mengenai perlindungan hukum di negara tujuan TKI.
"Kita lakukan kewajiban pengetatan penyelenggaraan izin pemberangkatan, termasuk pelatihan keterampilan 200 jam. Ini yang masih banyak dilanggar dengan adanya kecurigaan banyak sertifikat palsu," kata Muhaimin.
Untuk TKI yang telah berangkat ke luar negeri, pihaknya akan membenahi sistem pelaporan, termasuk menambah jumlah tenaga pengawas di atase ketenakerjaan di kedutaan besar Indonesia di negara tersebut. "Kita akan menambah atase tenaga kerja sebanyak mungkin kita mampu. Di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, di beberapa negara rawan lainnya, termasuk Malaysia. Di Malaysia ditambah sehingga pelaporan bisa lebih cepat," ujar Muhaimin.(zul/kum)
JAKARTA - Kinerja pemerintah di bidang manajemen Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terbukti lemah. Mencuatnya dua kasus di Arab Saudi yakni penyiksaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Advokat Ini Pernah Beri Rp 1 Miliar kepada Zarof Ricar, Tujuannya Pengin Untung
- Penempatan, Mutasi hingga Jenjang Karier PPPK Harus Diakomodasi di RPP Turunan UU ASN
- Bobby Nasution Datangi KPK, Ada Apa?
- 3 Maskapai akan Buka Rute Internasional Via Bandara Ahmad Yani, Luthfi: Mendongrak Pariwisata & Investasi
- Prof Azril: PIK 2 Harus Menjadi Model Pariwisata Urban
- Ronny Bara dan Ibunya Diperiksa dalam Sidang Suap Eks Pejabat MA Zarof Ricar