Sebulan Tiba, 20 KA Bekas Jepang Belum Operasi
Terhambat Sertifikasi dari Kemenhub
Rabu, 16 Mei 2012 – 06:39 WIB
JAKARTA - Dua puluh unit kereta api listrik (KRL) yang tiba dari Jepang April lalu, belum dapat dioperasikan hingga kini. Meski telah selesai menjalani perakitan ulang, kereta yang akan memperkuat jaringan komuter Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodetabek) itu belum mengantungi sertifikasi dari Kementerian Perhubungan.
"Proses sertifikasi sedang dilakukan sehingga belum dapat dioperasikan," ujar Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa.
Kemarin (15/5), lalu, sepuluh unit KRL tambahan juga telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. Kereta yang dibawa dengan kapal MV Eastern Frontier tersebut akan dirakit di Stasiun Pasoso, kompleks pelabuhan sebelum dibawa ke Balai Yasa Manggarai untuk perakitan interior dan eksterior.
Tiga puluh kereta api tersebut merupakan bagian dari impor 130 unit kereta bekas yang didatangkan sejak tahun lalu. Kereta tersebut dioperasikan untuk meningkatkan kapasitas angkut penumpang dari 400 ribu per hari menjadi 1,2 juta penumpang per hari pada 2019. "Kita membutuhkan setidaknya seribu kereta dari 418 unit yang kita miliki saat ini," terang Sekretaris Perusahaan KCJ Makmur Syaeran.
JAKARTA - Dua puluh unit kereta api listrik (KRL) yang tiba dari Jepang April lalu, belum dapat dioperasikan hingga kini. Meski telah selesai menjalani
BERITA TERKAIT
- Perwakilan Nelayan Lobster: Awasi Dugaan Monopoli Ekspor BBL
- Anindya Bakrie Mendukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di Era Prabowo – Gibran
- BPOM Dukung Pengembangan Industri Bioteknologi Nasional
- Berkomitem Beri Pelayanan Terbaik, IAS Handle Kargo Logistik MotoGP 2024 Mandalika
- Penambahan Stok BBM di Ajang MotoGP Turut Menggerakkan Ekonomi Lokal
- Aktivis Dorong Penggunaan Telur Berstandar Kesejahteraan Hewan yang Lebih Tinggi