Sebut Ada Skenario Jahat di Pilpres 2024, SBY Dinilai Bukan Negarawan
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bereaksi atas pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Kamis (15/9) kemarin.
SBY dalam momen Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PD menuding ada pihak yang mengatur agar Pilpres 2024 hanya tercipta dua pasangan calon saja.
Hasto menyebut tuduhan SBY sangat serius, tetapi jauh dari fakta yang dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terlebih lagi, SBY membawa narasi batil saat menuding ada pihak yang menyusun skenario dua kandidat pada Pilpres 2024.
"Tuduhan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi, dengan kata-kata batil, dengan kata-kata jahat, itu juga jauh dari kenegarawanan Pak SBY. Jauh dari bagaimana politik ini memerlukan suatu keadaban,"ucap Hasto dalam konferensi pers secara daring, Minggu (18/9).
Dia mengatakan rapimnas partai seharusnya digunakan untuk menyampaikan politik kebenaran, bukan narasi fitnah dan menuduh pihak tertentu.
"Rapat pimpinan nasional suatu partai, hendaknya dipakai untuk menyampaikan politik kebenaran, bukan politik fitnah, bukan politik dengan suara-suara menuduh adanya kebatilan dan adanya kejahatan," ujar Hasto.
Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu tentu tidak terima tuduhan SBY karena terkesan dialamatkan kepada pemerintahan era Jokowi.
Hasto menyebut tuduhan SBY saat Rapimnas Partai Demokrat sangat serius, tetapi jauh dari fakta yang dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya
- Upaya PDIP Jegal Gibran Kandas di PTUN, Ronny Bilang Begini
- Akbar Yanuar
- SBY Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran, AHY: Beri Dukungan kepada Sahabatnya