Sebut Allah dan Boom, Bocah Down Syndrome Dicap Teroris
jpnn.com, HOUSTON - Seorang bocah muslim berusia enam tahun di Houston, Amerika Serikat, Mohammad Suleiman dituduh gurunya menyebutkan 'Allah' dan 'boom' secara berulang di dalam kelasnya. Padahal menurut ayahnya, Maher Suleiman, anaknya itu lahir dengan down syndrome atau kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental.
Seperti dilansir dari The Independent, Maher mengatakan anaknya dikhawatirkan sebagai teroris oleh guru pengganti di kelasnya di sebuah sekolah (setingkat SD). Guru pengganti tersebut bahkan sampai memanggil polisi. "Sejak itu (selama penyelidikan) adalah masa yang terberat bagi kami. Istri dan anak-anak saya menangis," ujar Maher kepada Fox26.
Dia tak percaya Mohammad bisa menyebutkan 'Allah' dan 'boom' secara terus menerus. Dia meyakini anaknya tak bisa berbicara dan mengatakan Mohammad memiliki mental seperti anak usia satu tahun. "Mereka mengklaim bahwa anak saya seorang teroris, sangat bodoh, ini benar-benar diskriminasi. Ini diskriminasi seratus persen," kata sang ayah.
Departemen Kepolisian Pearland, Houston mengatakan telah menyelesaikan penyelidikannya dan tidak menemukan tindakan lebih lanjut yang diperlukan. Namun, Departemen Perlindungan Anak setempat mengklaim penyelidikan masih akan berlangsung. (adk/jpnn)
Anak berusia 6 tahun dan lahir dengan down syndrome dikhawatirkan sebagai teroris.
Redaktur & Reporter : Adek
- Danang Pradana Terharu Saat Hibur Penyandang Down Syndrome
- Lewat Kegiatan SKL, Rekind dan Warga Kalibata Dukung Kemandirian Anak Down Syndrome
- Deteksi Dini Down Syndrome, Cordlife Persada Hadirkan Layanan NIPT Lokal di Indonesia
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack