Sebut Banjir Kota Palu Gegara Tambang, ART Minta BPK Hitung Kerugian Kerusakan Lingkungan

ART juga mendapat informasi bahwa ada oknum-oknum di dinas pertambangan provinsi yang disebut bisa mengatur masalah pertambangan tanpa memikirkan dampak lingkungan.
"Oknum yang bisa mengatur namanya saya sudah kantongi dan ini saya akan laporkan kepada gubernur untuk dilakukan evaluasi terhadap oknum tersebut. Jangan seenaknya kalian mengatur-ngatur pertambangan, tetapi tidak memikirkan dampaknya terhadap masyarakat dan daerah," kata ART.
Pihaknya mengaku tidak anti terhadap investasi dan investor, namun dia ingin masuknya investasi ke daerah harus sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Berikan sebuah kebijakan yang tegas. Jika (investor) tidak mau mengikuti kebijakan pemerintah daerah, tolak. Apa salahnya? Dari pada rakyat yang menerima dampaknya seperti ini (kena banjir, red)," ujar ART.(fat/jpnn)
Sekjen LMP Abdul Rachman Thaha (ART) menilai banjir Kota Palu terjadi akibat kegiatan tambang yang tak memikirkan dampak lingkungan. Bakal surati BPK RI.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Hujan Petir Diperkirakan Melanda Sejumlah Wilayah Ini, Waspada!
- Banjir di Barito Utara Meluas, 60 Ribu Warga Terdampak
- Prajurit TNI AL Sigap Mengevakuasi Warga Terdampak Banjir di Pesawaran Lampung
- ART Sebut Kejagung Hadapi 2 Lawan saat Menangani Perkara, Satunya Buzzer
- Banjir Merendam 450 Rumah di Pangkalpinang
- Talenta Unggul Mampu Memperkuat Hilirisasi Pertambangan