Sebut China Pelanggan, PM Australia Dikecam Warga Australia Keturunan China

"Sekarang musim pemilu dan dia membuat keributan lagi," kata netizen lain di situs yang sama.
Di sebuah forum online Australia-China, OurSteps, beberapa orang tetap mendukung PM Scott Morrison dan menilai komentarnya "cukup benar" dan "tepat".
Tetapi mayoritas menentang pendapat PM Scott Morrison, dimana salah satu netizen menyatakan pernyataan Scott Morrison tersebut dapat mempengaruhi pilihan mereka pada hari Sabtu (18/5/2019) mendatang.
"Awalnya saya berpikir untuk memilih Partai Liberal, sekarang saya ragu," kata mereka.
Seorang netizen yang lain berkomentar "kita lihat saja apa yang akan terjadi minggu depan" karena pada saat itu PeM Scott Morrison sudah akan "hengkang' dari jabatannya.
Politisi lain tidak sepakat

(ABC News: Matt Roberts)
Sementara itu pemimpin oposisi, Bill Shorten langsung membantah komentar PM Scott Morrison tersebut dengan mengatakan bahwa Australia dan AS adalah sekutu lama, tetapi itu tidak berarti China harus dipinggirkan.
"Saya tidak memandang China, Jepang, Korea atau Indonesia hanya sebagai pelanggan. Saya melihat mereka sebagai masyarakat yang sangat kompleks dan dinamis," kata Bill Shorten kepada wartawan di Gosford.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia