Sebut Innalillahi, Matikan HP karena Banjir SMS
Jumat, 26 November 2010 – 07:55 WIB

Sebut Innalillahi, Matikan HP karena Banjir SMS
Begitu terpilih, ponsel Busyro langsung banjir SMS. Dia lantas mematikannya. Karena itu, dia juga belum sempat memberitahu istri dan anggota keluarga lainnya soal amanah baru tersebut. "Mungkin mereka juga SMS ke saya. Tapi kan ponsel saya matikan. Biar tahu dari televisi saja," katanya lantas terkekeh.
Baca Juga:
Mantan Pembantu Dekan III Fakultas Hukum UII ini mengatakan, menjadi ketua dan wakil ketua KPK tidak banyak berbeda. Dia sendiri sudah menyiapkan mental apakah hanya jadi wakil ketua atau menerima amanah besar menjadi ketua KPK. "Saya berkali-kali menjadi makmum, tapi siap sekali-kali jadi imam, dan siap jadi makmum?lagi," katanya.
Dalam memimpin KPK, Busyro tetap akan mengusung prinsip kolektif-kolegial yang sejak lama dikembangkan di KY. Kepemimpinan tersebut, kata Busyro, mengutamakan prinsip kesataraan, egalitarian, transparan, dan professional.?KPK, kata dia, tinggal mengadopsi model seperti itu dengan persetujuan empat pimpinan lainnya.
Bagaimana dengan kasus makelar pajak Gayus Halomoan Tambunan dan dana talangan Bank Century" Busyro mengakui, dua kasus tersebut benar-benar menyita perhatian masyarakat. Namun, dia meminta agar publik tidak hanya memperhatikan Gayus yang blusukan keluar masuk penjara. Tapi, kasus yang lebih besar lagi. Yakni, penyuapan dalam skandal kongkalikong pajak.
BUSYRO Muqoddas tidak menduga bakal terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketika Komisi III DPR RI sedang sibuk voting untuk
BERITA TERKAIT
- Waspada Hujan Hari Ini di Sejumlah Wilayah di Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: Revisi UU ASN Mengubah Sesuatu, Ada Pasal yang Dipersoalkan, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Ma'ruf Amin Sebut Lebih Baik Kirim Bantuan Ketimbang Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Cak Imin: Tadi Presiden juga Menelepon Saya
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional