Sebut Israel Berhak Membela Diri, Paus Memohon kepada Hamas
jpnn.com, VATIKAN - Paus Fransiskus menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi terkini Palestina dan Israel pascaserangan Hamas akhir pekan lalu .
Berbicara dengan nada muram di hadapan ribuan orang di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pemimpin Gereja Katolik Roma itu memohon kepada milisi Palestina agar segera melepaskan semua sandera.
“Saya terus mengikuti, dengan rasa sakit dan ketakutan, apa yang terjadi di Israel dan Palestina. Begitu banyak orang terbunuh, dan lainnya terluka. Saya berdoa bagi keluarga-keluarga yang melihat hari raya berubah menjadi hari berkabung, dan saya mohon agar sandera segera dibebaskan,” katanya, Rabu (11/10).
Paus asal Argentina itu memahami hak Israel merespons secara militer serangan Hamas yang menewaskan ribuan orang, termasuk warga sipil pada Sabtu (7/10) lalu.
Namun, dia juga merasakan kesedihan yang mendalam melihat Jalur Gaza dibombardir dan dikepung oleh pasukan negeri Zionis itu.
“Itu hak mereka yang diserang untuk membela diri, tapi saya sangat khawatir dengan pengepungan total yang dialami warga Palestina di Gaza, di mana banyak juga korban tak berdosa,” ujarnya.
Pada hari Sabtu, orang-orang bersenjata Hamas dari Jalur Gaza mengamuk di beberapa bagian selatan Israel, dalam serangan militan Palestina yang paling mematikan dalam sejarah Israel.
Militer Israel mengatakan jumlah korban tewas di Israel telah mencapai 1.200 orang pada hari Rabu dan lebih dari 2.700 orang terluka.
Paus asal Argentina itu memahami hak Israel merespons secara militer serangan Hamas yang menewaskan ribuan orang, termasuk warga sipil pada Sabtu (7/10) lalu
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Aksi Solidaritas Palestina, Mahasiswa Serukan Boikot Produk Terafiliasi Israel
- Seorang Ibu Tolak Belikan Anak Snack Terafiliasi Israel Viral, Dapat Respons Positif
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah
- Jazuli Juwaini Mendukung Penuh Gerakan Global Mengeluarkan Israel dari Keanggotaan PBB
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh