Sebut KPK Mempermainkan Hidup Hadi Poernomo
jpnn.com - JAKARTA - Sidang perdana gugatan praperadilan yang diajukan mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo digelar di PN Jakarta Selatan hari. Gugatan ini terkait penetapan Hadi sebagai tersangka kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kuasa hukum Hadi, Yanuar P Wasesa mengatakan, gugatan praperadilan ini bertujuan untuk memperlihatkan kejanggalan-kejanggalan dalam kasus kliennya itu.
"Dengan praperadilan ini kita ingin masyarakat jadi tahu kalau penetapan Pak HP (Hadi Poernomo) sebagai tersangka dilakukan dengan cara melawan hukum," ujar Yanuar melalui pesan singkatnya, Senin (30/3).
Kejanggalan yang dimaksud salah satunya adalah, sampai sekarang Hadi belum pernah sekalipun diperiksa KPK. Padahal, mantan direktur jendral pajak Kementerian Keuangan itu sudah berstatus tersangka sejak 21 April 2014 lalu.
Hal ini, lanjut Yanuar, menjadi bukti bahwa KPK tidak punya bukti yang kuat terkait dugaan korupsi Hadi. Bahkan patut dipertanyakan apakah lembaga antirasuah itu sebenarnya memang punya dua alat bukti permulaan untuk menetapkan kliennya sebagai tersangka.
"Si BW (Bambang Widjojanto) dan si AS (Abraham Samad) sudah gembar-gembor untuk sesuatu yang tidak jelas terkait kasus Pak HP. Hampir setahun lebih dijadikan tersangka tanpa pernah dipanggil," ujar Yanuar.
KPK beberapa pekan lalu sebenarnya menjadwalkan pemeriksaan perdana terhadap Hadi. Namun, pria yang ditetapkan sebagai tersangka tepat di hari ulang tahunnya itu memilih mangkir.
Yanuar pun menilai pemanggilan yang dilakukan KPK itu sebagai upaya mencari panggung alias pencitraan semata. Pasalnya, ketika pemanggilan dilakukan kinerja KPK sedang menjadi sorotan publik akibat polemik kasus Komjen Budi Gunawan.
JAKARTA - Sidang perdana gugatan praperadilan yang diajukan mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo digelar di PN Jakarta Selatan
- Pengumuman, Ada Perubahan Jadwal Operasional MRT Selama Libur Natal, Silakan Cek di Sini
- KAI Prioritaskan Kenyamanan dan Keamanan Penumpang saat Nataru
- Dishub DKI Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Malam Tahun Baru
- Fakta-Fakta Kecelakaan Mercy di Kenjeran Surabaya, Pengemudi Mabuk, 1 Korban Tewas
- Pameran Batal Digelar, Yos Suprapto Turunkan Semua Lukisan di Galeri Nasional Indonesia
- Mayjen Yusri Nuryanto Ungkap Jumlah Anggota TNI Terlibat Narkoba Selama 2022-2024