Sebut Krisis Ekonomi Saat Ini Lebih Parah dari 1998, Rizal Ramli Sodorkan Solusi, Semoga Dibaca Pemerintah
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom senior Rizal Ramli menyebut krisis yang muncul akibat pandemi Covid-19 di Indonesia, memukul sektor ekonomi cukup parah.
Bahkan, kata dia, perekonomian Indonesia saat ini lebih parah dari kondisi pada 1998 silam.
Rizal menerangkan, perekonomian di daerah, khususnya luar Pulau Jawa, bergeliat pada saat krisis 1998. Pengusaha lokal masih bisa mengekspor cokelat dan vanili.
"Secara ekonomi, ini seperti krisis '98 plus, plus, plus. Sebab '98, yang terpukul yang besar-besar. Di daerah-daerah pada saat rupiah jatuh dari Rp 3 ribu ke Rp 15 ribu, di daerah ramai ekspor cokelat, vanili," ucap Rizal ditemui di daerah Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (19/8).
Namun, ujarnya, Indoensia tidak memiliki kapasitas berlebih pada krisis ekonomi saat ini. Nilai tukar rupiah anjlok dan Indonesia tidak mencatat peningkatan ekspor.
"Dengan cara penanganan yang amatiran, dengan kelemahan kepemimpinan dan visi, bisa-bisa krisis ini akan lama lagi. Bisa satu setengah tahun. Saya yakin rakyat tidak siap," terang Rizal.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) itu berharap pemerintah melakukan perubahan untuk menyelamatkan Indonesia dari kemerosotan ekonomi.
Terkait caranya, Rizal berbicara soal kebijakanya saat menjabat Menko Ekuin era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Rizal Ramli menyebut perekonomian Indonesia saat ini lebih parah dari kondisi pada 1998 silam.
- Menko Airlangga Tekankan Ekonomi Digital sebagai Lompatan Pertumbuhan Perekonomian RI
- Pertemuan Hangat Menko Airlangga dan Sekjen OECD Mathias Cormann, Ini yang Dibahas
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Pemimpin PNM Masuk Sebagai 24 Tokoh Pada Penghargaan Satu Inspirasi 2024
- Pesan Menko Airlangga Kepada Pelaku Pasar Saham: Tidak Perlu Wait and See, Gaspol!
- Perihal Daya Saing RI Meningkat, Ekonom Yakin Akan Mendongkrak Kepercayaan Investor