Sebut Megawati Gulingkan Gus Dur, Herzaky Minta Maaf
![Sebut Megawati Gulingkan Gus Dur, Herzaky Minta Maaf](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/08/19/kepala-badan-komunikasi-strategis-dpp-partai-demokrat-herza-69.png)
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat (PD) Herzaky Mahendra Putra meminta maaf atas pernyataannya usai konferensi pers yang bertajuk "Demokrat Berkoalisi dengan Rakyat VS Moeldoko Berkoalisi dengan Yusril" beberapa waktu lalu.
Herzaky menyebut Megawati Soekarnoputri menggulingkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat menjadi Presiden RI.
Alumnus Hubungan Internasional Universitas Indonesia itu mengaku kepeleset lidah saat menyampaikan pernyataan Megawati menggulingkan Gus Dur.
"Saya ini pengagum Gus Dur dan NU. Saya juga hormat kepada Ibu Megawati sebagai mantan presiden. Mohon maaf saya kepeleset lidah saat tanya-jawab setelah konferensi pers," kata Herzaky yang dikutip JPNN.com, Rabu (16/10)
Dia menjelaskan maksud sebenarnya dari pernyataan itu ialah Megawati Soekarnoputri menggantikan Gus Dur pada saat itu.
"Yang saya maksud, Ibu Megawati menggantikan Gus Dur. Saya mohon maaf kepada siapa pun yang tidak berkenan atas kekeliruan ini," jelas Herzaky.
Sebelumnya, Herzaky menjelaskan pendirian Partai Demokrat ini muncul setelah Megawati menggulingkan Gus Dur.
Kala itu, jelasnya Susilo Bambang Yudhoyono menjadi calon wakil presiden untuk Megawati bersama satu kandidat lainnya yakni Hamzah Haz.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta maaf atas pernyataannya yang menyebutkan Megawati menggulingkan Gus Dur
- Dari Roma langsung ke Arab Saudi, Bu Mega Berencana Umrah dan Menziarahi Makam Nabi
- Peringatan Keras Presiden Prabowo untuk Bawahannya, Heemm
- Demokrat Apresiasi Respons Cepat Presiden Prabowo Soal LPG 3 Kg
- Arsjad Rasjid di Roma Bicara Komitmennya soal Masa Depan Anak-Anak
- Srikandi Demokrat Beri Bantuan kepada Korban Kebakaran di Kemayoran
- Trump Ancam Kenakan Tarif 100 Persen bagi Negara BRICS, Demokrat Dorong Insentif untuk Industri-UMKM