Sebut Perempuan 'Rumah Penis', Pastor AS Dilarang Hadiri Konferensi di Australia
Minggu, 07 Juni 2015 – 19:59 WIB
Sebut Perempuan 'Rumah Penis', Pastor AS Dilarang Hadiri Konferensi di Australia
Gereja Hillsong di Australia melarang Pastor kontroversial asal Amerika Serikat, Mark Driscoll, yang pernah menyebut perempuan sebagai ‘rumah bagi penis’ menghadiri konferensi gereja itu di Australia maupun Inggris.
Larangan ini diberlakukan karena pihak gereja Hillsong menilai komentar Pastor Driscoll di masa lalu ‘sangat keterlaluan”. Dalam pernyataannya, pendiri Gereja Hillsong, Brian Houston mengatakan dirinya baru beberapa pekan lalu mendengar pernyataan Driscoll untuk pertama kalinya. "Setelah berinteraksi langsung dengan Mark Driscoll hari ini, kami sepakat Pastor Driscoll tidak akan datang ke Australia atau Inggris untuk menghadiri konferensi Hillsong,” katanya. "Saya harap Mark dan saya akan dapat berbicara secara langsung dalam beberapa pekan mendatang untuk membahas sejumlah isu yang mengemuka, bagaimana jika dia sudah belajar dan saya dapat mempelajari lebih baik kemajuan yang terjadi baik dari sisi kepribadian maupun kehidupan profesionalnya sebagai pastur,” kata Brian Houston. Houston mengatakan ajaran Kristus memang didasarkan pada "cinta kasih dan pengampunan”, tapi dia tidak ingin ada ‘gangguan yang tidak perlu' selama berlangsungnya konfereni gereja itu bulan ini. "Saya tidak akan menghentikan pertemanan Saya dengan Mark hanya berdasarkan apa yang dikatakan orang mengenai dirinya, atau sekelompok kecil orang yang menulis petisi dan pernyataan kalau Pastor Driscoll sudah meminta maaf atas pernyataan dirinya di masa lalu dan sudah berulang kali meminta maaf,’ katanya. "Sudah jelas bagi saya kalau kehadiran Mark berpotensi mengalihkan perhatian dari tujuan konferensi semula, yaitu hendak melihat orang sehabis menghadiri konferensi itu akan meresa semakin termotivasi karena perjalanan spiritual merek,” "Dan sudah jelas Mark membawa sejumlah pandangan dan telah membuat pernyataan yang tidak dapat dibela,” "Ada satu atau dua pernyataannya yang keterlaluan, dan saya baru mendengarnya langsung untuk pertama kali melalui kupasan media beberapa pekan ini,’ katanya. Mark Driscoll dipaksa mengundurkan diri sebagai pastor dari Gereja Mars Hills Seattle pada Oktober lalu setelah seorang staf gereja itu protes dan hasil evaluasi internal gereja tersebut menyatakan Driscoll bersalah karena berbuat sombong, "Merespon konflik karena perilaku pemarah dan kata-kata kasar dan merendahkan staf serta para tetua ,” Dua minggu kemudian, Gereja Mars Hills secara efektif dibubarkan. Driscoll juga menuai kritik karena komentar yang dibuatnya tentang homoseksual dan wanita, beberapa diungkapkannya di blog dan beberapa diungkapkan di sebuah forum online dengan nama samara. Dalam apa yang dijuluki sebagai "Injil Testosteron", Driscoll berkhotbah mengenai maskulinitas, kalau Yesus marah dan mengatakan kepada orang-orang untuk bertanggung jawab dan berhenti menjadi "lemah" dan memerintahkan wanita untuk melayani laki-laki. Tapi ceramah Driscoll jauh lebih ekstrim dan sempat membuat beberapa jemaat perempuan, khususnya ketika Ia menyebut wanita sebagai rumah untuk penis. "Pada akhirnya, Tuhan menciptakan Anda dan itu adalah penis-Nya. Anda hanya meminjamnya untuk sementara waktu," katanya. "Sementara penis-Nya dalam pinjaman, Anda harus mengakui bahwa itu hanya semacam tergantung dalam kondisi sangat kesepian sebagaimana laki-laki yang memerlukan sebuah rumah, semacam orang yang berkeliaran di jalan-jalan mencari rumah untuk ditinggali. "Dan mengetahui kalau penis-Nya membutuhkan rumah, Tuhan menciptakan wanita untuk menjadi isteri kamu. Dan ketika kamu menikahinya dan melihat kebawah, kamu akan mengetahui kalau isteri Anda memiliki bentuk yang berbeda dan menjadi rumah yang sangat nyaman,” Sebuah petisi online juga diluncurkan memprotes kehadiran Driscoll di Australia.
Gereja Hillsong di Australia melarang Pastor kontroversial asal Amerika Serikat, Mark Driscoll, yang pernah menyebut perempuan sebagai ‘rumah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News