Sebut Rakyat Makin Kritis, Anies: Penerima Bansos Akan Hati-Hati Memberi Dukungan di Pilpres
jpnn.com, SEMARANG - Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menanggapi soal bantuan sosial atau bansos dari pemerintah yang sangat kental dijadikan alat politik untuk pemenangan anak Presiden Jokowi di Pilpres 2024.
Anies menegaskan bansos itu tujuannya untuk kepentingan si penerima, bukan kepentingan si pemberi.
“Sudah begitu yang memberi juga bukan yang tanda tangan. Yang memberikan adalah pajak dari rakyat," kata Anies menjawab pertanyaan peserta Desak Anies di Semarang, Jawa Tengah pada Senin (5/2).
Eks gubernur DKI Jakarta itu mengatakan adanya keramaian soal bansos yang terindikasi dipolitisasi ini justru akan membuat rakyat lebih berhati-hati dalam memberikan pilihan politik.
"Saya berkeyakinan para penerima bansos sekarang makin hati-hati memberikan dukungan pada saat pemilu besok. Kita harapkan itu terjadi, memilih pakai hati nurani," tutur Anies.
Menurut Anies, membagikan bansos yang berasal dari anggaran negara itu harus dilakukan sesuai kebutuhan.
“Kebutuhan siapa? Kebutuhan penerima. Bukan kebutuhan pemberi. Seperti Anda dikasih makan, daripada saya kasih makan tiga kali sehari, saya kasih makan sekaligus, tiga-tiganya dimakan semua. Bisa enggak begitu?” ujar Anies memberi ilustrasi.
Oleh karena itu, Anies menilai sudah saatnya mengembalikan pemberian bansos didasari tanpa pamrih. Jangan penyaluran bantuan sosial untuk rakyat untuk mengharap pamrih.
Anies Baswedan menilai rakyat makin kritis setelah heboh politisasi bansos yang kental dijadikan alat politik untuk pemenangan anak Jokowi.
- Respons Takmir Masjid soal Viral Paspampres Usir Jemaah saat Gibran Jumatan di Semarang
- Alasan Aipda Robig Mengajukan Banding Masih Misteri
- Baznas Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana di Semarang, Gibran Dijadwalkan jadi Inspektur Upacara
- Tanggul Jebol, Perumahan Dahlia Kota Semarang Banjir, 380 Jiwa Terdampak
- Aipda Robig Zaenudin Penembak Siswa SMKN 4 Semarang Dipecat
- Kuasa Hukum Gamma Minta Kapolrestabes Semarang Dicopot, Sudah Keterlaluan