Sebutlah Soeharto Apa Adanya
Sabtu, 23 Oktober 2010 – 00:22 WIB
SOEHARTO telah menjadi sejarah, seperti halnya Sriwijaya dan Majapahit yang telah menjadi milik masa silam. Mustahil bangsa ini pulang ke masa-sama sebelum ia meninggal dunia pada 27 Januari 2008 lalu. Apalagi ke kurun semasih ia berkuasa, sebelum lengser keprabhon pada 21 Mei 1998 lampau. Hanya “mesin waktu” dalam film fiksi saja yang membuat seseorang bisa kembali ke masa lampau yang sangat jauh itu. “Di masa beliau, berbagai proyek besar seperti Wadung Kedungombo dibangun,” celutuk seorang petani. Rupiah stabil, padahal pada 1965-1966 sempat inflasi 600%. Kemudian, Indonesia menjadi “macan Asia” dengan pertumbuhan ekonomi mengagumkan.
Apakah yang dapat kita lakukan ketika kini beberapa pihak mendukung pencalonan dan sekaligus penabalan sosok Soeharto menjadi pahlawan nasional, bersama Gus Dur, dan sejumlah tokoh lainnya. Barangkali, hanya sederet pelajaran dan pengalaman tentang seorang yang pernah berkuasa 32 tahun di negeri ini, yang coba kita lakukan.
Baca Juga:
“Dia membuat petani gabah makmur, dan Indonesia sempat swasembada pangan,” kata seseorang. Posyandu, gizi balita dan makanan sehat bagi kaum ibu pernah sukses. Busung lapar tak terdengar. “Pak Harto batuk saja, Indonesia aman,” kata yang lain.
Baca Juga: