Secara Visual Gunung Agung Tampak Tenang, tapi…
jpnn.com, KARANGASEM - Gerakan magma menuju permukaan kawah Gunung Agung hingga kemarin (6/12) masih terdeteksi oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Karena itu, meski secara visual tampak lebih tenang dari akhir bulan lalu, mereka belum menurunkan status gunung dengan ketinggan 3.142 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG I Gede Suantika menekankan, pengamatan visual bukan satu-satunya parameter untuk menetukan status Gunung Agung.
”Jadi, Gunung Agung statusnya masih awas dengan rekomendasi daerah bahaya radius 8 kilometer ditambah perluasan sektoral 10 kilometer,” ungkap pria yang akrab dipanggil Suantika itu.
Berdasar pengamatan visual yang dilakukan petugas empat hari belakangan, kata Suantika, semburan asap dari puncak kawah Gunung Agung tidak setebal biasanya.
Meski ketinggiannya berada pada angka 1.000 meter sampai 2.000 meter, kandungan abu vulkanis tidak sebanyak sebelumnya. ”Sekarang asap vulkanis dominan di isi uap air,” terang dia.
Namun demikian bukan berarti sama sekali tidak ada kandungan abu dalam asap tersebut. Menurut Suantika, besar kemungkinan hujan abu vulkanis hanya terjadi di sekitar puncak kawah Gunung Agung.
”Ada sedikit-sedikit, tipis abunya,” ucap dia. Karena itu, hujan abu tidak sampai ke pemukiman warga yang berada di luar zona bahaya.
Berdasar pengamatan visual yang dilakukan petugas empat hari belakangan, semburan asap dari puncak kawah Gunung Agung tidak setebal biasanya.
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- BMKG Ungkap Sesar Garsela Penyebab Gempa Bandung, tetapi....
- PVMBG Identifikasi Sesar Baru Penyebab Gempa M4,9 di Bandung
- Gunung Ibu Erupsi Lagi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 5.000 Meter
- Gunung Ibu di Halmahera Erupsi, Abu Melambung sampai 2.000 Meter
- Pantauan Terkini Gunung Ruang, Asap Membumbung Tinggi