Secara Visual Gunung Agung Tampak Tenang, tapi…
Lahar hujan atau biasa disebut lahar dingin yang terus terjadi beberapa hari belakangan menjadi buktinya.
Suantika mengungkapkan bahwa lahar dingin terjadi lantaran masih ada material vulkanis di sekitar puncak kawah Gunung Agung.
Alhasil setiap kali hujan turun, material vulkanis itu terbawa sampai masuk ke hulu sungai. ”Abu yang dikeluarkan belum turun semua, belum bersih,” kata dia.
Pejabat berdarah Bali itu pun menambahkan, lahar dingin masih akan terjadi sampai beberapa hari ke depan apabila hujan terus mengguyur.
Dia juga menuturkan bahwa aliran lahar dingin di Sungai Yeh Sah dua hari lalu (5/12) belum tentu yang paling deras.
Sebab, hujan yang terjadi sebelum lahar dingin mengaliri sungai tersebut tidak terlalu lama. ”Kalau hujannya agak lama mungkin lebih besar lagi,” kata dia.
Untuk itu, masyarakat diminta terus mewaspadai aliran lahar dingin. Selain intensitas hujan yang cenderung terus meningkat, pergerakan magma dibarengi semburan asap perlu jadi perhatian.
PVMBG yang concern memantau perkembangan Gunung Agung dari hari ke hari meminta masyarakat mematuhi rekomendasi yang mereka buat. ”Sampai hari ini (kemarin) erupsi masih berlangsung,” ucap Suantika.
Berdasar pengamatan visual yang dilakukan petugas empat hari belakangan, semburan asap dari puncak kawah Gunung Agung tidak setebal biasanya.
- BMKG Ungkap Sesar Garsela Penyebab Gempa Bandung, tetapi....
- PVMBG Identifikasi Sesar Baru Penyebab Gempa M4,9 di Bandung
- Gunung Ibu Erupsi Lagi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 5.000 Meter
- Gunung Ibu di Halmahera Erupsi, Abu Melambung sampai 2.000 Meter
- Pantauan Terkini Gunung Ruang, Asap Membumbung Tinggi
- Warga Diimbau Waspadai Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang