Secara Visual Gunung Agung Tampak Tenang, tapi…

Dia menjelaskan, letusan efusif ditandai pengisian lava di kawah Gunung Agung belum berhenti. ”Erupsinya masih berlangsung,” tegasnya.
Selain itu, gempa vulkanik yang mengindikasikan pergerakan magma dan gas vulkanis di dalam tubuh Gunung Agung juga terus terjadi. Bahkan, sampai kemarin alat catat kegempaan di Pos Pengamatan Gunung Api Agung masih mendeteksi gempa tremor over scale.
Dari data yang dikumpulkan oleh petugas di pos tersebut sejak pukul 12.00 WITA sampai pukul 18.00 WITA, terjadi tremor over scale sekitar pukul 14.46 WITA sampai pukul 15.06 WITA.
Gempa tersebut disusul tremor dengan amplitudo 3 hingga 24 mm yang terjadi dua jam lebih. Mulai pukul 14.40 WITA hingga pukul 17.00 WITA.
Kasubbid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana menjelaskan bahwa aktivitas Gunung Agung saat ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan kondisi normal lima bulan lalu.
”Saat itu belum tentu ada gempa setiap sebulan sekali,” ucap dia. Sedangkan saat ini, gempa terjadi setiap hari. Bahkan dibarengi dengan keluarnya material vulkanis.
Kondisi itu menujukkan bahwa Gunung Agung tidak dalam kondisi normal. Jika berada dalam kondisi normal, maka aktivitasnya juga harus normal.
”Saat ini berarti ada apa-apa dengan Gunung Agung,” imbuhnya. Untuk itu, instansinya terus memantau gunung tersebut. Dengan alasan itu pula mereka belum menurunkan status gunung tertinggi di Bali itu.
Berdasar pengamatan visual yang dilakukan petugas empat hari belakangan, semburan asap dari puncak kawah Gunung Agung tidak setebal biasanya.
- Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi, Waspada Potensi Banjir Lahar Dingin
- Berstatus Siaga, Gunung Semeru Erupsi 4 Kali Disertai Letusan
- Masih Berstatus Waspada, Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 700 Meter di Atas Puncak
- PVMBG: 31 Kejadian Gempa Bumi Paling Merusak Sepanjang 2024, Terbanyak di Jawa Barat
- Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada Lontaran Batu Pijar
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru