Sedaap! Resto Wonderful Indonesia Mulai Menggoda Selera Tiongkok

"Sekali mem-branding restoran yang namanya sudah sangat promotif, Indonesia bisa sekaligus promosi masakan khas di Tiongkok. Untungnya ganda,” ungkap dia.
Vinsensius Jemadu ikut buka suara. Menurutnya, kuliner adalah produk budaya. Dari penjelasannya, ada beberapa kuliner khas Indonesia yang cocok di lidah penduduk Tiongkok. Dan semua kuliner Indonesia yang disuka masyarakat Tiongkok akan disajikan di Wonderful Indonesia Restaurant.
“Nanti akan ada menu rendang, nasi goreng, sate, soto ayam, sop buntut, rawon dan aneka seafood rasa Indonesia. Itu sengaja kami tampilkan karena masyarakat Tiongkok menyukai rasa pedas dan gurih,” ujar Vinsensus.
Restoran ini merupakan hasil kerjasama dengan investor lokal Tiongkok yang sebelumnya sudah berbisnis restoran juga. jika restoran di Hefei ini sukses, tahun ini Kemenpar juga akan membuka 10 restoran di lokasi lain. Tentunya akan menggunakan nama Wonderful Indonesia juga.
"Luas restorannya 400 meter persegi dengan koki Indonesia dua orang. Nantinya Wonderful Indonesia Restaurant akan siap menyajikan 30 jenis makanan Indonesia," terang Vinsen.
Menariknya, perwakilan marga Chen yang jumlahnya sekitar 80 juta di seluruh dunia akan hadir saat launching nanti. Bahkan petinggi-petingginya pun sudah confirm datang ke acara launching Wonderful Indonesia Restaurant.
"Gubernur dan jajarannya, termasuk CNTA Anhui akan hadir. Bagi saya, diplomasi kuliner merupakan soft power paling efektif untuk promosikan pariwisata Indonesia di Tiongkok," ujar Vinsen.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Aktor Senior Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Menekraf Sampaikan Belasungkawa
- Soal Mobil Dinas Dipakai Mudik, Wamendagri Singgung Potensi Kerugian Negara
- Ahmad Andi Bahri Mundur dari Jabatan Sekjen DPP AMPI Setelah Pemulihan Nama Baiknya
- Ratusan Warga Muslim Tewas akibat Gempa Bumi di Myanmar
- Ketua Wanbin PKTHMTB Karawang Dorong Masyarakat Pemilik IPHPS Maju dan Sejahtera
- Menteri Kardin Puji Aksi Heroik PMI Selamatkan Warga dan Lansia Dalam Kebakaran Hutan di Korsel