Sedang Hamil, Isteri Pelaku Serangan Bom Di Sri Lanka Ledakan Diri
Salah satu dari mereka, Inshaf Ibrahim, seorang pemilik pabrik tembaga di usia 30-an, diyakini merupakan dalang dari rencana serangan bom pada Minggu Paskah tersebut.
Dia meledakkan alat peledaknya di acara sarapan prasmanan yang sibuk di hotel mewah Shangri-La, kata seorang sumber yang dekat dengan keluarga itu.
Rumah keluarga pelaku di Kolombo digerebek oleh polisi tak lama setelah itu.
Wijewardene mengatakan bahwa ketika polisi tiba, istri dari salah satu saudara lelaki tersebut yang sedang hamil meledakkan bom bunuh diri berbentuk jaket, yang menewaskan dirinya dan dua anaknya serta tiga petugas polisi.
Photo: Polisi di luar rumah Ibrahim, di mana seorang wanita hamil meledakkan rompi bunuh diri.(Berita ABC: Eric Tlozek)
Menurut sumber yang dekat dengan keluarga, Ilham Ibrahim secara terbuka telah menyatakan menganut ideologi ekstremis dan telah terlibat dalam pertemuan National Tawheed Jamaath, sebuah kelompok Islam lokal yang diduga terlibat dalam perencanaan serangan.
Saudara Ilham Ibrahim yang juga pengusaha, Inshaf, memiliki pandangan yang lebih moderat, dan dikenal murah hati dalam memberikan sumbangan kepada stafnya dan keluarga yang mengalami kesusahan ekonomi, kata sumber itu.
Dia menikah dengan putri seorang produsen perhiasan yang kaya raya. Ayah dari laki-laki bersaudara itu, Mohamed Ibrahim, ditangkap ketika polisi menyelidiki mereka yang berada di balik serangan itu, kata polisi.
Mohamed Ibrahim, seorang pedagang rempah-rempah kaya dan pilar komunitas bisnis, memiliki enam putra dan tiga putri. Dia dikagumi oleh banyak orang yang mengenalnya.
"Dia terkenal di daerah itu karena banyak membantu orang miskin dengan makanan dan uang. Tidak terpikirkan anak-anaknya bisa melakukan itu," kata tetangga Fathima Fazla.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata