Sedang Pandemi Covid-19, Kepala Daerah Jangan Sampai Lupakan Masalah Stunting
Jangan sampai fokus terhadap penanganan pandemi justru melupakan kontrol terhadap potensi-potensi stunting dari ibu hamil tidak terdeteksi.
“Rata-rata selalu ada dari sekian ibu hamil punya masalah kandungan. Nah ini saya minta kepada mereka untuk melakukan kontrol itu. apakah biasanya masalah anemia, ada kelainan di kandungan atau masalah kesehatan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ganjar sempat mendapat laporan dari salah satu desa di perbatasan yang salah satu warganya positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit luar Kabupaten Karanganyar.
Nyawanya tak tertolong, tetapi jenazah tak bisa dibawa pulang karena dari kebijakan rumah sakit yang tak mau mengantar.
“Nah ternyata dari Karanganyar sudah menyiapkan BPBD, itulah kenapa tadi Dinkes saya ngelihat call center. Kalau call center bisa 24 jam maka seluruh pertanyaan masyarakat akan bisa dijawab,” katanya.
Bupati Juliyatmono yang turut mendampingi saat acara, juga sempat menjawab langsung laporan itu agar kades bisa mengontak langsung dirinya. Kesigapan ini mendapat apresiasi Ganjar dan berharap ditiru kepala daerah lainnya.
“Nah gitu lho, kalau seluruh nantinya kabupaten kota bupati wali kota menjawab langsung maka itu akan memberikan kepastian, kepada warga yang punya masalah sehingga bisa dibantu,” pungkasnya. (flo/jpnn)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan kepada para kepala desa (kades) dan bidan untuk mengontrol kesehatan ibu hamil di desa masing-masing dan mencegah stunting.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Mendagri Tito Ungkap Ada Program Stunting Anggarannya Rp 10 M, tetapi Sampai ke Rakyat Rp 2 M
- Salurkan 32.000 Telur untuk Ratusan Anak Terindikasi Stunting
- Menteri Kependudukan Petakan Daerah dengan Keluarga Berisiko Stunting
- JICT Bikin Terobosan Menekan Angka Stunting di Jakarta Utara
- Prabowo Usul Pemilihan Kepala Daerah Kembali ke DPRD, Ganjar: Ojo Kesusu
- Begini Cara Polri Kawal Program Pencegahan Stunting di Pelalawan