Sedekah Rombongan; Pemburu si Sakit, Miskin, dan Orang-Orang Terabaikan

Info Akurat, Setengah Jam Langsung Sikat

Sedekah Rombongan; Pemburu si Sakit, Miskin, dan Orang-Orang Terabaikan
CEPAT: Saptuari (baju kuning) dan tim Sedekah Rombongan sedang rapat menentukan sasaran sedekah di Tirtodipuran, Jogjakarta, 1 Maret 2012 lalu. Foto : Ridlwan/ Jawa Pos

November 2011, Saptuari mulai mengajak rekan-rekannya untuk fokus dalam gerakan. Mereka membangun situs www.sedekahrombongan.com dengan bantuan seorang pakar online yang jago SEO (search engine optimization). "Kami upload foto dan kisah hidup para penerima sedekah sebagai pertanggungjawaban bagi donatur. Mereka bisa memonitor tiap hari," ujar pemilik 56 cabang Kedai Digital, distro Kaos Jogist, dan restoran Bakso Iga Lunak ini.

Walau tim inti hanya tujuh orang, mereka punya puluhan relawan bayangan di seluruh Indonesia. Sudah ratusan orang yang dibantu. Rata-rata kondisi mereka mengenaskan dan terabaikan. "Lihat ini, Mas. Namanya Dik Anisa Azzahra," ujar Sukarman sembari menunjukkan foto di iPad-nya.

Anisa yang baru berusia 2,5 itu menderita tumor ganas retinoblastoma yang menyerang kedua matanya. Kondisinya sangat memprihatinkan. Kedua bola matanya (maaf) keluar karena diserang tumor.

Begitu mendapat info tentang Anisa, tim @SR langsung berangkat ke Wonogiri dan mengevakuasinya ke RS Mata Yap Jogjakarta. Lalu, Anisa dibawa ke RS Sardjito. Sekarang Anisa memasuki tahap kemoterapi keempat.

Orang-orang muda seperti ini mungkin sudah langka di Indonesia. Setiap hari mereka berkeliling dengan jutaan uang cash di mobilnya, mencari orang-orang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News