Sederet Cerita Sedih di Era SBY
Sabtu, 12 Desember 2009 – 12:12 WIB
JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Gayus Lumbuun mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir muncul sejumlah kasus yang membuktikan masih lemahnya upaya penegakan hukum di Indonesia. Antara lain kasus Prita Mulyasari, kisah nenek pencuri tiga biji kakao, vonis jaksa terlibat narkoba, dan yang paling menyedot perhatian publik adalah rekayasa kriminalisasi terhadap dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah.
"Kasus Bibit-Chandra ini akan menjadi catatan sejarah yang sulit dihilangkan, yang terjadi di era pemerintahan sekarang ini," ujar Gayus Lumbuun saat bicara di diskusi bertema 'Refleksi Pemberantasan Korupsi' di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (12/12).
Baca Juga:
Gayus juga memberi contoh terkini, yakni pernyataan ahli forensik dr.Mu'in Idris terkait jasad korban pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. Sederet kasus ini, lanjut politisi dari PDI Perjuangan itu, menunjukkan seolah-olah tidak ada penegakan hukum di negeri ini. "Masyarakat menjadi takut berurusan dengan hukum karena takut direkayasa," ujarnya.
Sementara, JJ Rizal, peneliti sejarah di Universitas Indonesia (UI) yang menjadi korban pemukulan aparat kepolisian Depok, menyebutkan apa yang dialaminya sesungguhnya mecerminkan adanya sistem di internal kepolisian yang sangat buruk. Padahal, masyarakat mendambkan kepolisian yang baik. "Bukan polisi yang terjerat sistem yang buruk," ungkapnya. (sam/jpnn)
JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Gayus Lumbuun mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir muncul sejumlah kasus yang membuktikan masih lemahnya upaya
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Eks Tim Mawar Kenang Presiden Prabowo yang Rela Korbankan Diri demi TNI
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi