Sedih Dengarnya, Guru Honorer Madrasah Belum Terima Gaji
jpnn.com, BOGOR - Ribuan guru honorer madrasah di Kota Bogor, Jawa Barat, belum mendapatkan gaji hingga sekarang.
Ketua Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia Kota Bogor, Hasbullah mengatakan, hal tersebut terjadi lantaran yayasan madrasah tidak mempunyai pemasukan lantaran mayoritas orang tua siswa tak membayar iuran akibat adanya kebijakan belajar dari rumah.
“Madrasah swasta tentunya hanya mengandalkan iuran siswa. Karena tak ada iuran yang masuk, pihak yayasan kesulitan untuk memberi honor (gaji),” ujar Hasbullah kepada wartawan.
Dia memastikan belum ada satu pun guru honorer madrasah swasta yang dibayarkan gajinya.
“Itu karena yayasan tidak ada penghasilan. Bahkan, sampai sekarang pun belum ada pendataan dari instansi terkait perihal pemberian bantuan terhadap para guru tersebut,” jelasnya.
Hasbullah mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperjuangkan nasib guru honorer madrasah swasta.
“Kami masih terus melakukan pendataan terhadap mereka. Kalau guru PNS kan jelas, gaji tetap jalan. Kalau swasta apalagi yayasan kan begini,” katanya.
Selain itu, kata Hasbullah, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan DPRD untuk mencarikan solusi untuk memasukan guru honorer madrasah swasta sebagai penerima bantuan warga terdampak Covid-19.
Guru honorer madrasah belum mendapatkan gaji karena mayoritas orang tua siswa tidak membayar iuran.
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2024
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Baju Seragam SD dan Sapu Ijuk Dikembalikan
- Tangis Guru Honorer Supriyani Pecah Setelah Divonis Bebas
- Tok, Majelis Hakim Vonis Bebas Honorer Supriyani