Sedih! Masih Ada Stigma Anak Penyandang Diabetes Menularkan Penyakit
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr dr Aman Bhakti Pulungan menyebut masih ada stigma di masyarakat anak penyandang diabetes menularkan penyakit.
Stigma biasanya muncul karena anak diabetes harus mendapatkan perawatan khusus.
Karena itu Prof Aman menilai penting ada edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk anak-anak penyandang diabetes, terutama diabetes tipe 1.
"Tantangan terbesar, lebih kepada bagaimana lingkungan harus menerima mereka (anak-anak penyandang diabetes) sebagai orang normal. Karena, mereka memiliki hak untuk melakukan dan menjadi apa saja. Ini adalah yang utama," ujar Prof Aman dalam jumpa media daring, ditulis pada Selasa (31/8).
Menurut Prof Aman, stigma yang terbentuk pada akhirnya memengaruhi pasien anak-anak dalam melihat dan menerima dirinya sendiri.
"Dengan menangani mereka sebagai diagnosis medis mungkin tidak sulit. Namun, untuk membuat mereka merasa seperti orang normal pada umumnya, lebih sulit."
"Anak-anak dengan diabetes di sekolah, mereka diperlakukan berbeda dengan orang lain."
"Perlu diketahui, mereka bisa menjadi apa saja di masa depan. Mereka bisa menjadi menteri kesehatan, menjadi dokter, menjadi musisi."
Prof Aman menyebut masih ada stigma di masyarakat anak penyandang diabetes menularkan penyakit.
- Perempuan Sukses dalam Karier Rentan Diserang Hoaks, Perundungan dan Stigma
- IDAI: Diabetes Mengancam Anak-Anak, 2023 Meningkat 70 Kali Lipat, Kenali Gejalanya
- Cerita Perempuan Berdaya, Rider Ninja Xpress yang Mendobrak Stigma
- DPR Dorong Pemerintah Kejar Pihak Bertanggung Jawab di Kasus Heboh Obat Sirop Berbahaya
- Ini Pentingnya Vaksinasi COVID-19 Kedua untuk Anak, Orang Tua Harus Tahu
- Pakar Sepakat Penanganan Hemofilia di Indonesia Belum Optimal