Sedih..Kekerasan terhadap Jurnalis Memprihatinkan
Selasa, 22 Desember 2015 – 19:38 WIB

Ilustrasi. Foto : dok jpnn
JAKARTA – Kekerasan terhadap jurnalis yang merupakan salah satu pilar penting dalam demokrasi masih memprihatinkan. Lembaga Bantuan Hukum Pers mencatat sepanjang 2015, terjadi sedikitnya 47 kasus kekerasan terhadap jurnalis di seluruh Indonesia.
Angka ini bukan mutlak karena tidak tertutup kemungkinan kekerasan yang tidak terekspos lebih besar. “Dalam catatan kami ada 47 kasus kekerasan terhadap jurnalis," ungkap Direktur Eksekutif Pers Nawawi Bahrudin dalam diskusi terkait catatan akhir tahun LBH Pers, di Jakarta, Selasa (22/12).
Baca Juga:
Ia menambahkan, kekerasan terhadap jurnalis paling banyak terjadi di Papua dan Jakara. Nawawi menambahkan, kekerasan paling banyak adalah fisik misalnya penganiayaan maupun pemukulan. Kemudian, disusul pelanggaran liputan, teror atau ancaman terhadap jurnalis yang menjalankan profesinya.
Baca Juga:
JAKARTA – Kekerasan terhadap jurnalis yang merupakan salah satu pilar penting dalam demokrasi masih memprihatinkan. Lembaga Bantuan Hukum Pers
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pendiri Yayasan AIS Laporkan Para Pengurus ke Polda Metro Jaya, Ini Kasusnya
- Bethsaida Caregivers Awards 2025 Ajang Penghargaan Bagi Dokter dan Perawat
- Penghentian Sepihak Pendamping Desa, Wakil Ketua Komisi V DPR: Jangan Karena Like and Dislike
- 2 Kapal Terbakar di Pelabuhan Sunda Kelapa, 15 Mobil Damkar Dikerahkan
- KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi Kredit LPEI, Kerugian Rp11,7 Triliun
- Kejagung Sebut Kerugian Korupsi BBM Rp 193,7 Triliun, MAKI: Perhitungan Masuk Akal