Sedihnya, Ada 135 Balita Gizi Buruk
Rabu, 29 Maret 2017 – 10:57 WIB

Isna Uli Ramadhani, bayi penderita gizi buruk. Foto: Pojokpitu/JPG
"Di antaranya, faktor berat badan lahir rendah, atau bblr 3,7 persen. Kemiskinan 21,48 persen. Penyakit penyerta 7,41 persen," ujar Dwi.
Baca Juga:
Terbanyak adalah faktor pengetahuan orang tua tentang pola asuh terhadap anak, yang mencapai 38,52 persen.
"Dinas Kesehatan terus melakukan pengawasan terhadap balita yang mengalami gizi buruk, baik pemeriksaan rutin atau pemberian makanan tambahan. Termasuk pemberian pengetahuan tentang gizi kepada para ibu," imbuh Dwi.
Diharapkan, antisipasi gizi buruk dilakukan semenjak bayi dalam kandungan.
Selain pemeriksaan rutin, asupan gizi dari ibu kandung juga dibutuhkan untuk si balita. (pul/jpnn)
Jumlah balita gizi buruk di Magetan, Jatim masih cukup tinggi.
Redaktur & Reporter : Natalia
BERITA TERKAIT
- Cegah Malnutrisi jadi Solusi Permasalahan Stunting di Indonesia
- Salurkan 32.000 Telur untuk Ratusan Anak Terindikasi Stunting
- Studi JAPFA & UI Buktikan Program Makanan Bergizi Menurunkan Angka Gizi Buruk Anak
- Upaya BRINS Bantu Pemerintah Menekan Angka Stunting di Jakarta
- Kenali dan Cegah Wasting, Gizi Buruk Pada Anak
- Petinggi TPN Nilai Prabowo Bingung soal Stunting & Gizi Buruk