Sedihnya, Atlet Cabor Catur Kalteng Belum Terima Insentif Setelah Raih Prestasi
“Kami belum terima gaji dari bulan April. Padahal kami sudah berjuang mati-matian agar Kalteng lolos ke Pra PON. Setelah kami bisa lolos Pra PON ternyata kami tidak diperhatikan. Bahkan hak kami ketika transfer belum dibayarkan semua,” ujar master internasional senior yang seangkatan dengan Utut Adianto ini.
Ivan menambahkan bahkan pengurus PERCASI Kalteng memberikan alasan yang tidak jelas ketika para atlet mencoba meminta haknya.
“Selalu alasannya karena covid-19 sehingga tidak ada anggaran yang turun," imbuhnya.
Padahal apabila dibandingkan dengan daerah lain yang memiliki PAD lebih sedikit daripada Kalteng, para pemain catur masih mendapatkan gaji walaupun terpotong.
Catat saja, tim catur dari Jawa Timur dan Tangerang Selatan. Meski tidak mendapatkan gaji penuh mereka masih menerima gaji dari pemerintah daerah masing-masing.
“Akhirnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terpaksa harus pinjam sana pinjam sini. Masa tiap hari harus dikejar debt collector,” keluh Ivan.
Tidak adanya apresiasi terhadap atlet catur Kalteng tersebut menjadi perhatian bagi masyarakat Kalteng saat ini.
Dia berharap Ketua PB PERCASI Kalteng, H. Agustiar Sabran berinisiatif untuk memberikan apresiasi terhadap atlet catur yang berada di bawah komandonya.
Keberhasilan atlet cabor catur Kalimantan Tengah melewati pra-PON 2019 tidak mendapatkan apresiasi.
- Qodari Puji Perhatian Besar Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pada Olahraga Catur
- Tentara Gandeng Aktivis Bermain Catur untuk Memeriahkan HUT Ke-79 TNI
- Menpora Dito Berharap Cabor Angkat Besi Raih Medali Emas di Olimpiade 2024
- Video Terbaru Anies Baswedan: Menang Sekakmat dengan Kuda Hitam
- Tekuk Pecatur Vietnam, Dewi Citra Juara Dwitarung JAPFA Chess Festival ke-13
- Venue Paling Tenang di Asian Games 2022, Penonton Tak Boleh Masuk