Seed Vaksin Flu Burung Diserahkan ke Pemerintah
Hasil Penelitian Enam Bulan, Siap Produksi Massal
Senin, 22 Agustus 2011 – 06:11 WIB
Virus flu burung tersebut, tambah Nidom, diambil dari pasien yang meninggal di Bogor pada 2005. Di Indonesia setidaknya telah ditemukan 170 varian virus flu burung yang terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu menginfeksi hewan atau unggas, menginfeksi manusia, dan menginfeksi manusia maupun hewan. "Jika seed virus sudah diserahkan, pemerintah yang berhak untuk memproduksi secara masal," paparnya.
Baca Juga:
Menurut persyaratan WHO, seharusnya persediaan antivirus yang dibuat masal adalah 10 persen dari jumlah penduduk. Dengan demikian, di Indonesia untuk tahap awal ini semestinya diproduksi 25 juta antivirus.
Dengan keberhasilan penelitian itu, Nidom berharap, rantai bisnis jual beli virus dari Indonesia ke luar untuk kepentingan perusahaan farmasi multinasional bisa dihentikan. "Kini tak ada lagi alasan penelitian di luar. Di dalam negeri sudah mampu meneliti sendiri," ujarnya.
Agung Laksono menyambut baik keberhasilan tersebut. "Dengan dibuatnya vaksin ini di dalam negeri, harga vaksin flu burung akan jauh lebih murah," ungkapnya.
SURABAYA - Setelah melakukan penelitian selama enam bulan, para peneliti dari Laboratorium Avian Influenza Research Center Departemen Kesehatan-Universitas
BERITA TERKAIT
- Yayasan GSN dan PT Atthaya Teken MoU soal Bantuan Pupuk untuk Petani Miskin
- Gangguan Kelenjar Tiroid, Bahaya Tersembunyi yang Sering Diabaikan
- LSPR Institute Buka Program Studi Pendidikan Khusus di Momen Wisuda
- Penembakan Siswa SMK oleh Oknum Polisi Cederai Rasa Keadilan Masyarakat
- Hak Konstitusional Firli Bahuri Harus Dihormati
- Jenderal Polri Menjamin Penanganan Kasus Penembakan Siswa Semarang Transparan