Sefti Minta Buka Puasa Bersama Fathanah di Tahanan KPK
Selasa, 09 Juli 2013 – 10:42 WIB

Sefti Minta Buka Puasa Bersama Fathanah di Tahanan KPK
JAKARTA - Sefti Sanustika, istri keempat terdakwa dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Ahmad Fathanah, tak dapat menyembunyikan kesedihannya. Sebab, Sefti harus menjalani ibadah puasa di Bulan Ramadan, tanpa sang suami di sisinya. Kondisi ini berbeda dengan tahun lalu masih bersama Fathanah menikmati bulan suci Ramadan.
"Iyalah pasti sedih. Biasanya ada Bapak. Justru aku sedih banget. Padahal sekarang sudah ada anak," ungkap Sefti, di Kantor KPK, Selasa (9/7), saat hendak membesuk suaminya yang ditahan di Rumah Tahanan Cipinang Jakarta Timur cabang Komisi Pemberantasan Korupsi.
Baca Juga:
Sefti hanya bisa berharap diberikan kesempatan oleh lembaga pemberangus korupsi ini untuk bisa buka puasa bersama Fathanah. "Semoga KPK memberikan kesempatan buat saya bisa buka puasa bersama," harap ibu satu anak ini.
Di sisi lain, Sefti kemarin mengaku tak bisa menghadiri persidangan Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Sefti beralasan, karena kurang sehat. "Saya kemarin ak bisa hadir di persidangan, karena kurang sehat. Jadi saya datang hari ini," kata Sefti. (boy/jpnn)
JAKARTA - Sefti Sanustika, istri keempat terdakwa dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Ahmad Fathanah, tak dapat menyembunyikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- KPJ Healthcare Malaysia Tawarkan Wisata Medis Berkualitas Bagi Pasien Indonesia
- Jelang Seleksi Kompetensi PPPK Tahap 2, Honorer Satpol PP Ajukan 5 Tuntutan, Poin 4 & 5 Menohok
- Tanggapi Kisruh Grup Musik Sukatani, DPR: Kapolda Tidak Bisa Lepas Tanggung Jawab
- Kapolri Jenderal Listyo Tegaskan TNI-Polri tetap Solid Pascainsiden di Mapolres Tarakan
- Wamen Viva Yoga Ajak Perguruan Tinggi Berkolaborasi Membangun Kawasan Transmigrasi
- Komisi V DPR: Langkah Kemendes Pecat Pendamping Desa karena Maju Caleg Tidak Berdasar