Segarkan Parlemen Bersama Grace Natalie

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) membuka kesempatan putra-putri terbaik bangsa yang ingin berjuang melawan korupsi dan intoleransi maju menjadi calon wakil rakyat.
"Kami ingin menyegarkan parlemen, mengisinya dengan orang orang bersih dari berbagai latar belakang profesi yang berkomitmen memperbaiki Indonesia dengan ide-ide baru dan kreatif," kata Ketua Umum PSI Grace Natalie di kantornya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (27/8).
Grace menjelaskan, penjaringan calon wakil rakyat PSI dijamin bebas dari praktik pungutan dan korupsi. Prosesnya akan berlangsung transparan dan menghadirkan tim panel independen, seperti mantan pimpinan KPK Bibit Samad Riyanto, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, akademisi Universitas Indonesia Hamdi Muluk, entrepreneur muda yang sukses di industri kreatif Wishnutama Putra.
Kemudian Jaleswari Pramodhawardani, lalu mantan Komisioner Komnas Perempuan Neng Dara Afifah dan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Sri Budi Eko Wardhani.
Para panelis ini akan ikut memberikan masukan dengan terjun langung menguji kandidat yang akan mendaftarkan diri menjadi calon anggota DPR melalui PSI.
Tim panel independen juga akan dibentuk di setiap provinsi, kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, yang terdiri dari tokoh atau aktivis lintas agama, aktivis antikorupsi dan akademisi.
Mereka akan menguji kapasitas dan kapabilitas serta komiten antikorupsi dan antiintoleransi calon anggota legislatif PSI.
"Saya tidak punya hak veto menentukan, kami hanya menyiapkan mekanisme dan sistem. Tim panel juri yang akan menentukan nanti layak atau tidak peroleh tiket dari PSI atau tidak," kata Grace.
Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) membuka kesempatan putra-putri terbaik bangsa yang ingin berjuang melawan korupsi dan
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Menakar Potensi Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029
- Mudik Gratis, PSI Berangkatkan Ratusan Pemudik Naik Bus dan Kereta
- Bela Jokowi, Jubir PSI Sebut PDIP Gunakan Provokasi dan Fitnah untuk Meraup Simpati
- PSI Maklumi Keputusan Menunda Pengangkatan CPNS, Ini Alasannya
- PSI Paling Dekat dengan Jokowi, Wajar Mengadopsi Partai Super Tbk