Segera Audit Adhi Karya dan WIKA

Segera Audit Adhi Karya dan WIKA
Segera Audit Adhi Karya dan WIKA

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Bidang Infrastruktur, Konstruksi, dan Propeti Zulkarnain Arief menjelaskan penentuan penentuan pemenang tender dalam suatu tender konstruksi cenderung tidak profesional dan mengabaikan kualitas pekerjaan. Pemenang tender kerap kali sudah  ditentukan sebelum proses pelelangan dilaksanakan, termasuk adanya penggiliran pemenang yang disepakati oleh semua penyedia barang atau jasa yang akan mendapat giliran.

Menurut data BCI Asia hingga kuartal I 2011 proyek konstruksi nasional mencapai Rp 52,3 triliun dari perkiraaan sepanjang 2011 nilai konstruksi nasional sekitar Rp 194,2 triliun. Proyek paling besar adalah residensial Rp 15 triliun, migas RP 10,7 triliun, infrastruktur Rp 7,6 triliun, industri Rp 3,1 triliun, utilitas Rp 4,8 triliun, perkantoran Rp 2,2 triliiun dan lainnya.

Suharsojo, Ketua Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) mengatakan nilai pekerjaan konstruksi tahun ini jauh lebih besar dari sebelumnya. Namun, ini akan menuntut kesiapan pelaku jasa konstruksi nasional agar tidak tergerus oleh kontraktor asing. (dms)

JAKARTA - Pemerintah perlu melakukan audit investigasi terkait dugaan keterlibatan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dalam


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News